TUBERKULOSIS PADA ANAK

               
Sepanjang dasawarsa terakhir abad ke-20, jumlah kasus baru tuberkulosis (TB) meningkat diseluruh dunia, 95% kasus terjadi di negara berkembang. Di Indonesia TB juga masih merupakan masalah yang menonjol. Bahkan secara global, indonesia menduduki peringkat ke-3 sebagai penyumbang kasus terbanyak didunia.¹

                Tuberkulosis anak mempunyai permasalahan khusus yang berbeda dengan orang dewasa. Banyaknya anak yang terinfeksi dan sakit TB menyebabkan tingginya biaya pengobatan yang diperlukan, sehingga pencegahan infeksi TB merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan. Pencegahan ini dilakukan dengan pengendalian berbagai faktor resiko infeksi TB. Peningkatan insidens HIV dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) diberbagai negara turut menambah permasalahan TB anak. Peningkatan insidens HIV dan AIDS menyebabkan peningkatan koinfeksi dan reaktivasi TB, serta peningkatan kejadian multidrug resistance (MDR).¹

Apa itu tuberkulosis (TB)?

Tuberkulosis  adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.

Bagaimana  cara penularannya?

Penularan biasanya melalui udara, yaitu dengan terhirupnya droplet  nuclei  yang mengandung kuman TB.

Bagian tubuh atau organ apa saja yang dapat terserang TB?

1.       Paru-paru

2.       Kelenjar limfe

3.       Hati

4.       Limpa

5.       Ginjal

6.       Tulang

7.       Otak dan lain-lain

Siapa saja yang bisa menjadi sumber infeksi TB anak?

Sumber infeksi yang terpenting adalah pajanan terhadap orang dewasa yang infeksius terutama dengan BTA positif.

Pasien TB anak jarang menularkan kuman pada anak lain atau orang dewasa disekitarnya dikarenakan kuman TB sangat jarang ditemukan didalam sekret endobronkial  pasien anak.

Faktor  apa saja yang mempermudah terjadinya infeksi TB?

Anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TB aktif, dengan  produksi sputum banyak dan encer, batuk produktif dan kuat, serta faktor lingkungan yang tidak sehat terutama sirkulasi udara yang tidak baik.

Apakah anak yang sudah terinfeksi TB sudah pasti akan sakit TB?

Tidak. Ada beberapa faktor yang dapat  menyebabkan berkembangnya infeksi TB menjadi sakit TB;

1.       Usia      :  Anak berusia dibawah 5 tahun beresiko lebih besar mengalami progresi  infeksi menjadi sakit  TB karena imunitas selularnya belum berkembang sempurna. Tetapi  resiko ini akan berkurang secara bertahap seiring dengan pertambahan usia.

2.       Konversi uji tuberkulin dari negatif menjadi positif dalam 1 tahun terakhir

3.       Malnutrisi

4.       Keadaan imunokompromais misalnya; infeksi HIV, keganasan, transplantasi organ, dan pengobatan imunosupresi

5.       Diabetes melitus

6.       Gagal ginjal kronik

7.       Status sosioekonomi rendah, penghasilan kurang, kepadatan hunian, pengangguran, pendidikan rendah.

Bagaimana tanda dan gejala dari TB pada anak?

A.      Gejala umum / non-spesifik

1.       Demam tidak tinggi, dalam jangka waktu cukup lama (>2 minggu), hilang-timbul, tanpa sebab yang jelas, dapat disertai dengan keringat malam.

2.       Batuk lama >3 minggu dan sebab lain  telah disingkirkan

3.       Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi yang adekuat.

4.       Nafsu makan tidak ada (anoreksia).

5.       Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare.

B.      Gejala spesifik organ / lokal

1.       TB kelenjar limfe superfisialis : pembesaran kelenjar multipel, unilateral, tidak nyeri tekan, tidak hangat pada perabaan, mudahdigerakkan,  dapat saling melekat.

2.       TB susunan saraf pusat (meningitis TB/serosa, tuberkuloma otak) : nyeri kepala, penurunan kesadaran, kaku kuduk, muntah proyektil, dan kejang.

3.       TB sistem skeletal (spondilitis TB, koksitis TB, dan gonitis TB) : nyeri, bengkak pada sendi yang terkena, dan gangguan atau keterbatasan gerak.

4.       TB kulit (skrofuloderma)

5.       TB mata (konjungtivitis fliktenularis)

6.       Tuberkulosis organ-organ lainnya (peritonitis TB, TB ginjal, dll.)

Bagaimana cara pengobatan TB?

Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal tiga macam obat (rifampisin, isoniazid, dan pirazinamid)  pada fase intensif (2 bulan pertama) dan dilanjutkan dengan dua macam obat (rifampisin dan isoniazid)  pada fase lanjutan.

Pada keadaan TB berat pada fase intensif diberikan minimal empat macam obat (rifampisin, isoniazid, pirazinamid, dan etambutol atau streptomisin) pada fase lanjutan diberikan 2 macam obat (rifampisin dan isoniazid) selama 10 bulan.

Obat diminum secara teratur setiap hari. Dilakukan evaluasi hasil pengobatan dilakukan setelah 2 bulan terapi (fase intensif) dan evaluasi efek samping pengobatan.

Bagaimana cara mencegah TB?

1.       Imunisasi BCG

2.       Mengobati sumber infeksi (penderita TB dewasa)

3.       Meningkatkan status gizi anak

Apakah TB itu berbahaya?

Ya, menurut WHO TB merupakan penyakit infeksi  yang paling banyak menyebabkan kematian pada anak dan dewasa. Oleh karena itu harus diobati dengan benar agar terhindar dari berbagai komplikasi serta mencegah anak menjadi sumber infeksi di kemudian hari.