Sabtu, 08 Mei 2010

Kita Tak Pernah Benar-benar Bertemu

” Sesaat setelah hujan redah
ternyata aku bisa juga melihat bayangan itu
dan kemudian tak bisa berkata apapun
tak bisa tersenyum apalagi mendesah sekalipun
Entahlah…
aku juga bingung kenapa ku bernyanyi di bawah bintang-bintang namun mengabaikan bayangan embun yang kunyanyikan….
Ummmmhhh………..
Mungkin lebih baik lupakanlah, Sayang
Bayang-bayang yang ku sayang
selama ini terbuai angan dan hasrat yang bercampur mimpi-mimpi waktu lalu

Kita ternyata tak pernah bertemu
aku terlalu takut mencintai lagi dan kau terlalu ragu
aku terlalu terlalu cepat menyimpul rasa dan kau terlalu jauh
aku terlalu berani mencuri bayangmu dan kau masih terlalu jauh
aku terlalu banyak menulis puisi dan kau terlalu takut salah
aku terlalu takut tersakiti lagi dan kau terlalu tak bisa disentuh
aku terlalu berpura-pura tak tahu dan kau terlalu angkuh
aku terlalu menghina resiko dan kau terlalu acuh
aku kemudian terlalu cemburu dan kau terlalu tak tersentuh
aku terlalu berani mengungkap rasa dan kau menjadi terlalu kaku
aku terlalu banyak merindu dan kau terlalu gagu
aku terlalu jauh berlari dan kau terlalu tak mau tahu
aku terlalu banyak berkata-kata dan kau diam seribu bahasa
aku terlalu terhanyut rasa dan kau terlalu beku
dan aku ngilu membeku
tak sanggup mengangkat muka dan memberimu senyum (yang ku simpan sejak dulu)
maafkan…
ternyata aku terlalu terluka…
Tak tahu kapan luka ini akan menyudah
tapi sudahlah…
Kita ternyata tak pernah benar-benar bertemu
Sayang,
kusesalkan warna merah jambu yang waktu itu menghias rasa
Mengapa tak jadi angin yang diabaikan
atau bayang-bayang di bawah malam yang tak tergapaikan
atau kayu yang diabukan api
atau awan yang dilenyapkan hujan
Mengapa cintaku tak sesederhana harapku????”
….
….

57 komentar:

  1. atau kayu yang diabukan api
    atau awan yang dilenyapkan hujan

    suka dg kalimat itu

    BalasHapus
  2. Jujur, aku sangat suka diksi puisi ini. Keren.

    BalasHapus
  3. hikz... co cweeet bgt!!!! keren abiz...

    dan aku juga tak pernah benar2 ketemu kamu mbak xixixixixixixi....
    cmn lewat dunia maya ini...
    dan puisi2 mbak yg bagus2 :D

    BalasHapus
  4. Mbak seiri hanako suka dengan hujan ya, setiap puisinya ada hujan,hehee

    BalasHapus
  5. wah semua komentator disi pada jago2 mengartikan puisi, hanya aku sendiri yang belum bisa

    BalasHapus
  6. Entahlah…
    aku juga bingung kenapa ku bernyanyi di bawah bintang-bintang namun mengabaikan bayangan embun yang kunyanyikan….
    ................................................

    Ada bayangan embun dibawah bintang ya mbak? heheee

    BalasHapus
  7. bagus banget mbak puisinya.. :-)

    BalasHapus
  8. hujan itu romantis sii...

    nggak tahulah mengapa

    hehehehe

    yang kurang bisa mengartikan puisi ini
    umhh sebenarnya nggak ada makna yang disembunyikan
    kayaknya jelas walaupun tanpa ditafsirkan lebih..
    enjoy ya

    (^__*)

    BalasHapus
  9. TS Yth.

    Dan, aku terlalu banyak jalan-jalan
    kemudian tersesat di sini
    Membaca puisimu tentang ini
    Perasaan tenang yang hadir pelan
    Sambil diiringi musik lembut ini
    Lumayan rileks di tengah kota tangerang yang puanaase ini..

    Ahhhh...

    BalasHapus
  10. TS yth,
    mas koq kayak mo rujuk pasien aja
    hehehehe

    makasih ya dah mampir dan menikmati

    BalasHapus
  11. sedih nian...kata orang bijak menyederhanakan cinta cukup dengan tak berharap terlalu banyak :)

    BalasHapus
  12. sedih nian...kata orang bijak menyederhanakan cinta cukup dengan tak berharap terlalu banyak :)

    BalasHapus
  13. Hmmm...sungguh terlalu..
    *lohh..??*
    hehee..

    Mengapa cintaku tak sesederhana harapku????karena cinta memang terlalu rumit untuk disederhanakan mbak..

    BalasHapus
  14. gak bisa jadi kenyataan ya, karena tak pernah benar2 ketemu :(

    BalasHapus
  15. mengapa tak sesederhana itu..
    yang aku tau... puisi ini snagat indah huhuhuuh

    BalasHapus
  16. sekarang aku tak kuasa lagi
    aku terlalu lelah menunggu postinganmu kembali
    aku tak bisa menunggu walau beberapa hari....
    aku terlalu rindu untuk membaca diksi-diksi mu itu...

    Dan sekarang kau buat penantianku menjadi asa yang pasti...

    Terima kasih telah kembali....

    ****

    Kemana aja mbak? lama gak keliatan?

    BalasHapus
  17. mantab mantab, sekses terus buat sobat

    BalasHapus
  18. Selalu kutemukan sendu (disini), tapi indah.

    BalasHapus
  19. met sore mba...
    wah sangat indah kata2 na...
    ku suka
    "Mengapa tak jadi angin yang diabaikan
    atau bayang-bayang di bawah malam yang tak tergapaikan..

    met sore jha deh,,& met akhir pekan,,,

    BalasHapus
  20. Hehe..keliatanx puisix pasti ad hujanx mba. Ati2 lo mba ntr masuk angin lo maen hujan..hehe..bcnda..mantap dh puisi..lo mbacanya serasa masuk ke situasi sebenarnya top dh..salut..

    BalasHapus
  21. karena cinta memang rumit, cinta tersusun dari ribuan partikel dan nutrisi yang susah untuk di identifikasi secara ilmiah heheh

    BalasHapus
  22. cinta memeng ribet,rumit, tapi di situlah letak seninya,kehebatannya.sabar ya,non..hehe..
    andai saja cinta bisa sesederhana "aku ingin"nya Sapardi... :)

    BalasHapus
  23. Terlalu... sungguh, aku terlalu suka membaca puisi di atas. Bagus banget...

    BalasHapus
  24. Benarkah kita tak pernah benar2 bertemu...?
    Padahal rasaku kita sudah sering banget bertemu.. ^_^

    BalasHapus
  25. Baguuuuussss!!!!!

    merasa tertohok dengan puisi ini. Daleeemmm banget maknanya untuk saya.

    BalasHapus
  26. sama-sama menahan diri nih ceritanya...

    BalasHapus
  27. sesal tidak ada gunanya :) kalau dijalani dengan ikhlas dan dilakukan sebaiknya setidaknya meminimalisir sesal sehingga kata itu takkan terucap ;)
    inilah lika liku cinta ;)

    kapan bakudpa dank kk?/

    BalasHapus
  28. hmm, kata2 dan fotonya berasa dalemmm..... =)

    BalasHapus
  29. bukankah semuanya cuma semu belaka...nyata manakala terlewat.....

    BalasHapus
  30. aku lagi mengalaminya..., jadi brasa pas banget.

    BalasHapus
  31. cinta memang rumit dan ruwet

    BalasHapus
  32. Aku gak begitu pandai mengartikan puisi. Tapi puisi diatas bahasanya keren. Bagus. Aku gak bisa bikin puisi dengan perumpamaan2 seperti ini. Susah, hehehe

    BalasHapus
  33. aku terlalu terhanyut rasa dan kau terlalu beku
    dan aku ngilu membeku...so dengan apakah musti mencairkan hatimu?

    BalasHapus
  34. daripada nyerocos nggak ngerti aku ngaku duluan deh bu dokter kalau nggak bisa ngartikan makna puisinya

    BalasHapus
  35. wahhh
    mantep nih, kata-kate seruuu

    BalasHapus
  36. kayu yang diabukan api
    dunia yang dimayakan

    BalasHapus
  37. cinta y...heheh serumit cintanya blue juga dong..hehehe
    salam hangat dari blue

    p cabar

    BalasHapus
  38. Mengapa cinta tidak sesederhana harapan? karena cinta itu rumit... rumusnya aja banyak, apalagi kadang soal-soalnya sama guru suka dibikin ribet, padahal intinya sama jaa. wuakakakak nggaknyambung.com

    BalasHapus
  39. meski tak sama, kalimat :
    atau kayu yang diabukan api
    atau awan yang dilenyapkan hujan
    mengingatkanku pada Sapardi Djoko Damono "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana"

    Seiri, terkadang kita lupa bahwa cinta menjadi indah saat merindu, tapi adakah cinta yang tak terungkap akan terasa jauh lebih indah? tidak.
    semoga cinta itu akhirnya bertemu ...
    jadi ikut sedih membacanya hiks

    BalasHapus
  40. meski tak sama, kalimat :
    atau kayu yang diabukan api
    atau awan yang dilenyapkan hujan
    mengingatkanku pada Sapardi Djoko Damono "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana"

    Seiri, terkadang kita lupa bahwa cinta menjadi indah saat merindu, tapi adakah cinta yang tak terungkap akan terasa jauh lebih indah? tidak.
    semoga cinta itu akhirnya bertemu ...
    jadi ikut sedih membacanya hiks

    BalasHapus
  41. mungkin yang akhirnya dipertemukan dengan rasa yang bersambung itu orang lain, bukan dia mbak.. semoga bertemu yang lebih indah atau yang ini segera bertemu dalam padu ya mbak

    BalasHapus
  42. memang nggak ada yg sederhana kalau soal perasaan...

    nice writing dok....

    ;)

    BalasHapus
  43. Seperti biasa kunjungan balik ibu dokter dan seperti biasa pula " Puisi yang indah "

    BalasHapus
  44. saatnya bersemangat di senin ini
    salam hangat dari blue

    BalasHapus
  45. wah itu apel yang di header dijual gak yaw
    1Kg berapa
    heheh nyenengin bgt warnanya
    :D

    BalasHapus
  46. mungkin belum waktunya
    smua akan indah pada waktunya
    :D

    BalasHapus
  47. ::: ketika engkau bermain embun dan hujan, aku selalu kangen dengan Sherina dengan kemeja kebesaran yang ia pakai...

    ::: ^-^ puisi yang bagus untuk menikmati hujan... hujan yang selalu mengandung biru dan hati jadi bilu....

    ::: oleh2 dari catatanku... ketika aku sangat alergi dengan persahabatan, tapi itu dulu sekali http://wiedesignarch.blogspot.com/2010/05/setelah-ini-aku-inginkan-sahabat.html

    BalasHapus
  48. TS. Yth.

    Dengan ini dihadapkan Blogger Tour, Food, and Health adalah seorang wanita...Hahaha...

    BalasHapus
  49. puisinya tentang hujan semua ya si mbak....puitis banget nih...

    BalasHapus
  50. cinta menjasi sederhana jika kita menemukan orang yang tepat ^____^V

    BalasHapus
  51. Wah senangnya bisa mencintai dan dicintai

    BalasHapus
  52. yang ini nggak ada tanggal dan tahunnya?
    tp bagaimana pun, bagus, suka membacanya. puisi yang indah.
    masih sedih ya, dengan sekian waktu yang berlalu?
    kalau melihat postingan sebelum2nya, bahwa dia telah tahu url ini, itu telah merupakan satu langkah, bukan bagi dia namun bagi Seiri bahwa bahagia itu akan menghampiri Seiri, sesuai waktu.

    BalasHapus
  53. cinta itu... semoga bukan saling menghilangkan tetapi saling melengkapi..
    koq sedih yah bacanya T.T

    BalasHapus
  54. Bagus sx dp puisi.

    BalasHapus
  55. nice post.. nice blog.. kunjungan pagi, met kenal

    BalasHapus

do not leave before say anything, please

follow me and i follow you, but don't forget to leave some coments at my post..