Kamis, 17 Desember 2009

Puisi-Puisi (Rasa) yang Tak Tersampaikan

tyjftyj

puisi-puisi yang tak tersampaikan

tentang rindu yang nyata

akan cinta yang maya

pada bayang-bayang di bawah awan biru

langit-langit jingga kelabu

Kan ku simpan selalu dalam angan

berjejak mimpi-mimpi indah

dan bunga-bunga musim lalu yang kini harus berganti warna

kaupun harus berganti

bersama seribu senyuman samar-samar

dalam ragu yang menggantung selalu dibenakku

ya, gantikanlah dengan sejuta damba yang

tertunda dalam sepi di relung-relung jiwa

yang dulu sering gunda karenamu

lalu ku mau kau terlupakan saja

dalam nyanyian angin di bias warna-warna langit

dan dekap pesona bintang-bintang

yang tak pernah berhenti berubah

dan akhirilah semua dengan senyuman

pada kenyataan yang tak memihakku kali ini

dan dalam pelukan kedamaian ingin kuletakkan hatiku....





di tulis waktu Stase Ilmu Penyakit Dalam (Interna) RS R. W. Mongisidi, Juni 2008
waktu itu sama-sama alm.Lola Winarsih,SKed, dr. Rina Uli Sagala dan dr. Yulisah Rahma (yag waktu itu masih ko as)...jadi gara-gara alm  ngasih info yang salah makanya gw sedih n patah hati banget sampai tertuangkan lewat goresan ini.. Dan sesudah 4 bulan kemudian ternyata infony nggak seperti itu... duh duh kasiang jo ewww...
Ini di repost untuk mengenang alm....... (walau jelas ditulis untuk Ryu-san... sumimasen...)


 BTW Gambarnya diambil dari blognya seNja terima kasih untuk apresiasinya ya...

Juga ada award dari -Gek-


senangnya pas liat di side bar ada gambar award yang gw bikin dah di sebarkan sebagai tanda kasih di bulan Desember yang banyak hujan ini dan banyak yang sendu-sendu pula...
well guys... keep writing ya...
jia you...

21 komentar:

  1. Marilah sejenak berhenti

    dan mulailah melukis hati dalam hujan

    lalu kubisukan beribu kata

    di gerimis sendu yang tak terkatakan


    Sedihku galau yang remukkan hari

    gelapkan langit di gelisah sepi

    sampai ujung sayap-sayap letih

    gemetar di pijakan tanpa bisa merintih


    Bisakah ku muntahkan nyeri

    tanpa menyisakan waktu dan harap samar-samar tenang

    hanya kuhadirkan seribu gelisah yang bersuara lirih

    “hidupku mungkin hanya akan mengenang”


    Dalam nyanyian dawai sedih bimbang

    bingungkan raga yang terbalut kaca rapuh di jendela jiwaku

    lalu….

    bagaimana senja yang kan tetap diamkan kisahku?

    ……….bagaimana……….

    BalasHapus
  2. nice poem... selamat juga atas awardnyah....

    BalasHapus
  3. waaa, sama fotonya dengan di untitle[2] punyaku,hehe. keren puisinya ^^

    BalasHapus
  4. indah meski terbungkus kesedihan yg pekat...

    semoga almarhum tenang disana,amien.

    sahabatku,...image nya memang indah senang bisa berbagi denganmu.

    BalasHapus
  5. Kavling lima, lumayan lah.. hehe.
    Puisi Bu Dokter selalu indah ya..
    Andainya ayah saya bisa mengerti indahnya cinta.. (padahal profesinya sama....)

    :)

    Sukses selalu!

    BalasHapus
  6. supaya jago bikin puisi mungkin harus sekolah kedokteran dulu kali ya.... hehehehehe...

    aku bego banget bikin puisi....

    BalasHapus
  7. @Rangga: trimss :)

    @Rid: hehehe cuma da copy paste kwa bagimana nda mo sama... thanks for apresiasinya

    @seNja: trims, my dear...

    BalasHapus
  8. @-Gek-: hehehe... gw sudah belajar bikin puisi sejak kelas 3 SD, sekitar 20 tahun yang lalu-lah....
    (^^)V

    BalasHapus
  9. @ninneta: hehehe ya enggaklah... yang penting sudah lulus SD tinggal ngambil jurusan tulis menulis indah. setelahnya ya nyoret2 aja...
    (gw nggak fasih ngomong niy.. makanya komunikasi paling memuaskan gw adalah puisi2...)

    BalasHapus
  10. Ya sesekali boleh juga kita sejenak berhenti tuk resapi rasa yang tak tersampaikan. Setelahnya akan kita dapati, rasa itu semakin indah dengan kita memahami. Puisi yang indah. Salam kenal juga sobat.

    BalasHapus
  11. it's just beautiful how you could translate things that happened to your life into a poetry...

    ...
    nice work :)

    BalasHapus
  12. @Newsoul: setuju

    @L: makasih apresiasinya....

    (^^)

    BalasHapus
  13. Malam Mbak...

    Lam Knal,, Oia bagaimana sbgai salam knal kita, kita tukran link?

    BalasHapus
  14. @Laksamana Embun: sure.. why not.. salam kenal juga... (^^)

    BalasHapus
  15. Dari dulu Shin-kun bikin puisi gak pernah sukses, blank mulu, saatnya belajar di sini :). Puisi2nya bagus & maknanya dalem :D...

    BalasHapus
  16. @Shin-kun: *blushing*
    domo....

    ganbate ne.. (^^)V

    BalasHapus
  17. so sweet ..
    duduk sambil menikmati syair-syair indah disini
    :)

    BalasHapus
  18. @alkatro: selamat menikmati...
    semoga bisa menginspirasi...


    :)

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

do not leave before say anything, please

follow me and i follow you, but don't forget to leave some coments at my post..