Senin, 14 Februari 2011

Berbicaralah saja pada angin

Berbicaralah pada angin
dan senja yang tak akan pernah menjadi biru
Tak mau mengingat apa yang kutanyakan pada embun
dia yang diam dan berlalu dalam jingga


Sejujurnya pada sepi di wajahmu
telah sejenak membuatku lupa kalau
aku tak bisa terlalu jauh berlari menggapai
(walau bisa terlalu berani)
mengejar apa yang tak ada di jalanku
Walau telah menggebu harap dan hasrat
namun aku harus tahu itu.....

Rasa yang tak akan pernah ku ubah  menjadi kata
walau telah menggubah mimpi-mimpi
dan dawai hati sesaat telah melagu rindu
(hanya bisa diam-diam berpuisi pada wajah sepimu)
Ahh....
sejujurnya pada sepi di wajahmu
telah sejenak membuatku lupa apa itu....
Lalu...

Berbicaralah saja pada angin
dan senja yang tak akan pernah menjadi biru
Tak mau mengingat apa yang ku bicarakan pada embun
dan aku hanya mau diam dan berlalu dalam jingga....
"Met makan coklat, Sayang...."






7 komentar:

  1. hemmm,so romantic sahabatku....

    semoga dia yg berwajah sepi menjadi berlagu rindu membaca puisimu ^^

    BalasHapus
  2. Halo Seiri,

    Rangkaian kata-kata yang indah dikombinasikan dengan gambar pemandangan yang tak kalah menarik.
    Semoga kisah cinta anda selalu sukses.

    Happy Valentine ya.

    BalasHapus
  3. eaaaa
    apakah yg angin ini sama dengan tangan?
    talk to the hand

    eh maaf mba
    met makan coklat juga

    BalasHapus
  4. dan dalam coklatmu membuat jingga menjadi merah muda

    BalasHapus
  5. eemm bagus nich, .. Meu maem coklat juga,

    BalasHapus

do not leave before say anything, please

follow me and i follow you, but don't forget to leave some coments at my post..