Kamis, 13 Januari 2011

Puisi Di biru langit sunyi


Di biru langit sunyi
ingin kuceritakan sebuah rindu
yang walau kuingin itu mati
namun tetap terus bergema di kejauhan jiwa
Rasa yang tak terkejar
namun adalah api yang terus berkobar
membara dan membakar
membakar dan membara (entah apa bedanya)
menyiksa.......
setiap saat tersiksa dalam nyalanya
namun ku tak tahu harus berbuat apa
ini kisah yang sulit diungkap dalam kata
terlalu takut salah dan takut terluka (entah apa bedanya sekarang)
juga jingga dan senja entah bagaimana ku pilah
gerimis dan embun seperti tak terpisah
lalu hati semakin letih
menahan
memendam
menimbun
mengalihkan
bahkan membunuh
tapi masih juga tetap merindu
yang adalah api yang terus berkobar
membara dan bergelora
bergelora dan membara (entah apa bedanya)
menyiksa
setiap hembusan nafas terus tersiksa
(ohh bebaskanlah)

"Temukanlah aku yang ternyata tak bisa menemukanMu
temukanlah sebelum harapku terlalu letih
ataukah ini tak berarti apa-apa
namun kumohon
temukanlah aku.......please.."

Jiwaku mulai terkulai melemah dalam lelah
hatipun letih meniti hari-hari sepi
jari-jariku hanya bisa menulis puisi ini
karena ini kisah yang sulit diungkap dalam kata lagi
karena sebuah rindu
yang walau kuingin itu mati
namun tetap terus membuat hati terusik lagi dan lagi
Rasa yang tak terkejar
namun adalahg api yang terus berkobar
membara dan membara
tak pernah sekalipun padam
menyiksa
di setiap kata-kata ini tersiksa
(tolong aku...)


19 komentar:

  1. aku suka puisi ny mb, dalem bgt makna nyaaa..,
    :')

    BalasHapus
  2. wah, emang susah memendam rasa ya. btw, templatenya manis amat. romantic banget.

    BalasHapus
  3. Jangan dipendam mbak, ntar rindunya basi,hehee..

    BalasHapus
  4. Suatu saat kan datang seseorang yang bersedia sepenuh hati mendengarkan kisah rindumu....

    BalasHapus
  5. sadis.. alias keren kata" na.. puisi na manthap dah...

    visit me back !!

    BalasHapus
  6. uda lama nih ga posting puisi yg kaya gini
    anw nice new template

    BalasHapus
  7. apa kabar mbak Seiri? maaf nih lama nggak mampir...

    BalasHapus
  8. Halo Seiri,
    Tahun Baru dengan Template baru
    yang kereeeen! Congrats ya.
    Dan puisinya .......... WOW!

    BalasHapus
  9. Nice poem. Maaf baru mampir, bu dok.

    BalasHapus
  10. indah, sedih dan menyentuh hati terdalam...ah moga jiwa itu dapat segera tersirami dengan cinta yg dinanti...

    BalasHapus
  11. saya paling sulit menggambarkan apalagi mencerna kata dalam puisi :(

    BalasHapus
  12. puisi yang indah meski sedih terasa...

    BalasHapus
  13. saiia jadi sedih dee :(
    semangaddd!!!

    BalasHapus
  14. wahhhh...blognya seger bangett..congratz sis. anyway lovely poem like always ;)

    BalasHapus
  15. Kalau soal puisi sih gak perlu diragukan lagi... Mantap mbak..!
    BTW gak ada niatan utk membukukan puisi2nya ?

    BalasHapus
  16. Wah... aku gak bisa nolong mbak... hehehe

    BTW templtenya baru lagi ya? Keren deh mbak. Aku suka yg ini... :)

    BalasHapus
  17. Dalam rintihan doa, menyayat tapi tak terbelah
    Dalam tetesan air beradu dengan peluh
    Dan dalam gegapnya rasa,
    membara di dalam relung dalam yang tersembunyi
    Asaku ini masih ada, yang ku tahu
    akan ada ujung dari setiap pangkal

    Tolong aku.....
    Karena Engkau ada, dan selalu ada
    Walau jeritku keras tak terdengar
    Karena Engkau tahu, dan selalu mengerti
    dan aku percaya

    (....he..he..., aku lanjutkan ya)

    BalasHapus

do not leave before say anything, please

follow me and i follow you, but don't forget to leave some coments at my post..