Kemarin
ku tertegun dalam hujan
di derasnya ku temukan sebuah rasa
menggigil, begitu ringkih dalam pelukan hujan di pinggiran sepi
walau ragu kucoba menyentuhnya
coba menghangatkan dalam buaian hati
kemarin
ku tertegun dalam hujan
di derasnya ku jagai sebuah rasa
kini berani tersenyum pada pagi di pinggiran sepi
walau ragu ku coba padamu hantarkan
coba membagi hangat dalam buaian hati
kemarin
kau tertegun dalam hujan
di derasnya yang lebih menggelegak diammu seribu bahasa
membisu begitu beku di pinggiran sepi
rasa yang rapuh coba kau hempaskan
mungkin coba membuatku mengerti kalau itu bagimu tiada arti
hari ini
ku tertegun dalam hujan
di derasnya kulihat sebuah rasa
lebam, koyak, menggigil, lebih begitu ringkih dalam pelukan malam di pinggiran sepi
menggelepar sendiri
berdarah tertikam embun pagi
airmataku membatu keluh
dan coba menutup mata tak pedulikan rasa
coba seperti diammu yang berkata:
"biarkan rasa itu mati saja....."
so deep inside...dan aku membeku di bibir hari... :(
BalasHapushujan...selalu saja membangkitkan rasa. huhu.
BalasHapusdan hujan sepi yang menderu
adalah titis-titis rindu
yang mendekatkan
penagi cinta kita.
embun pagi yang selayaknya membelai membawa kesejukan, kenapa saat mendekatimu seketika berubah jadi jarum yang menikam?
BalasHapusmbaaa.. kirain ada pembunuhan apa tadi... hihihi.. :D
BalasHapusmasi ada obat lain gak bu? heheh
BalasHapusobat sariawan
Hmmmm ......
BalasHapusRasanya rangkaian kata2 tsb terlalu baik
untuk menggambarkan suatu pembunuhan.
aku suka hujaan....aku juga suka puisinya....,
BalasHapus^-^
"berdarah tertikam embun pagi."
BalasHapuskata yang keren dengan makna yang dalam...
puisi yang cocok buat seorang pembunuh "hati" berdarah dingin...hehehe
keren mbak, puisi dan juga blognya...
salam kenal... salam blogger!!
ya sudah bunuh saja cinta padanya di hatimu agar segera diisi oleh cinta yg baru :)
BalasHapuskalau masih bisa diselamatkan, kenapa harus dibiarkan mati?
BalasHapusdalam hujan, masih ada pengharapan, bukan? :D
gw suka nih kata2 yg ini:
BalasHapuslebam, koyak, menggigil, lebih begitu ringkih dalam pelukan malam di pinggiran sepi
oouch..puisi2mu setajam belati, menembus ulu hati
BalasHapusgambarnya kurang cocok,non
sebaiknya pake gambar hati yg terkoyak dan berdarah-darah :p
puisinya kok sedih gitu mbak?
BalasHapusyang pasti hujan datangnya keroyokan he.. he.. bari bisa BW
BalasHapuskata-katanya keren bgtttt mbak.....like this.... :D
BalasHapusduh sereemm..
BalasHapus