Jumat, 09 Januari 2009

Penyakit Medula spinalis

1.       Lesi Medula Spinalis berdasarkan topografi
2.       Lesi kongenital & perinatal Medula Spinalis
3.       Lesi traumatic Medula Spinalis
4.       Tumor & lesi desak ruang Medula Spinalis
5.       Inflamasi, alergik & toksik Medula Spinalis & selaput

I.       KLASIFIKASI TOPOGRAFI Medula Spinalis
a). Lesi Transversa
     Level sensorik dimana di bawahnya seluruh modalitas sensorik menghilang dari derajat ringan sampai berat.
     Spastisitas atau paraparese anggota gerak bawah.
     Gangguan berkemih
     Kadang-kadang terdapat deficit segmental pada level setinggi lesi.
     Kadang-kadang tinggi lesi ditentukan oleh perubahan refleks.

b). Lesi unilateral
      Sindrom Brown-Seqward (nyeri selalu kontralateral)

c). Lesi intramedular
B       Sapastisitas bagian bawah tubuh ipsilateral kaudal dari lesi.
B       Gangguan sensasi nyeri &  temperatur yang bersifat segmental & disosiatif.
B       Kadang-kadang gangguan sensorik disosiatif yang mengenai seluruh badan bagian distal dari lesi.
B       Paralisis perifer & hilang refleks disertai atrofi otot pada lesi kornu anterior setinggi lesi tersebut.
B       Sensasi gerakan & sensibilitas dalam, lebih atau kkurang utuh.
B       Gangguan berkemih.

d). Lesi Spinal Anterolateral
     Paraspastisitas atau paraparesis
     Gangguan sensorik disosiatif setelah kaudal dari lesi.
     Sensasi gerakan & sensibilitas dalam tetap utuh.
     Gangguan berkemih.

e). Lesi Kolumna
Ø       Parasimpatis spastis murni
Ø       Gangguan sensibilita dalam
Ø       Kombinasi kedua keadaan di atas.

II.                LESI TRAUMATIK MS
a. Gambaran sindroma Transversa (Total)
a). Lesi Transversa Total Akut
     Paraplegia flaksid à coz masih ada syok spinal, shg belum ada tanda UMN (masih LMN)
     Releks ¯ / -  dan tanpa tanda-tanda gangguan piramidal
     Seluruh modalitas sensoris menghilang
     Kontrol miksi & defekasi menghilang
     Hilangnya efek tonik dari stimulus kortikospinal pada kornu anterior.

b). Stadium lanjut, berhubungan lesi Transversa Kronik
Ä      Akibat hipersensitivitas neuronal terhadap denervasi.
Ä      Traktus everen mudah terserang
Ä      Menimbulkan berbagai fenomena khas, yaitu :
-          Gangguan motorik
-          Gangguan sensorik
-          Otomatisme MS
-          Perubahan trofik
-          Perubahan hipotensif
-          Komplikasi hipertensif.



c). Gangguan kandung kemih
o        Kandung kemih neurogenik tidak terkontrol
o        Kandung kemih refleks
o        Kandung kemih deafferensi
o        Kandung kemih deefferensi
o        Kandung kemih denervasi

KLASIFIKASI TRAUMA MS BERDASARKAN FUNGSI NEUROLOGIS

1.      KLASIFIKASI FRANKLE
a)       Complete : fungsi motorik & sensorik (+)
b)      Incomplete-Preserve sensation only : fungsi motorik (-), fungsi  sensorik (+)
c)      Incomplete-Preserve Motor non-functional : fungsi motorik (+), sensorik (-)
d)      Incomplete-Preserve Motor Functional : fungsi motorik (+) à dapat digunakan
e)       Complete Recovery : fungsi sensorik & motorik (N)


ASPEK LESI TRAUMATIK MEDULA SPINALIS

1.       Konkusio Spinal
-          Lesi transversa total yang akut.
-          Sembuh sempurna dalam beberapa jam/hari
2.       Kontusio Spinal
·         Kerusakan traumatik
·         Fraktur dislokasi vertebra
·         Fragmen tulang lepas
·         Discus intervertebralis prolaps/sublukasasi
·         ± 25%  à lesi total.
·         57% lesi tidak total à perbaikan spontan
·         level klinis tidak selalu berhubungan dengan level dengan kerusakan kolumna vertebralis.
·         Paling sering terkena : C5, T4. T10, L1

3.       Mielomalasia
Ä      Infark patologis hanya setelah interval laten beberapa jam atau beberapa hari setelah trauma
Ä      Komplikasi lanjut :
Ä      à  SIRINGOMIELIA à intervensi bedah.

4.       Kompresi MS
o           Oleh factor mekanik, seperti : discus intervertebralis yang prolaps, hematoma epidural.
o           Bisa spontan oleh karena : komplikasi terapi antikoagulan, trauma lahir & aktivitas fisik.
o           Gambaran klinis à nyeri pinggang lokal hebat à paraplegia.

5.       Hematomielia
     Perdarahan ke dalam bagian sentral dari MS
     Deficit klinis yang tipikal :
-          Sindrom Transversa parsial
-          Sindrom Brown Seqward
-          Gangguan sensorik
-          Spastisitas distal.
     Penyebab paling sering à TRAUMA
     Level klinis naik beberapa segmen :
-          Nyeri lokal
-          Cervical bawah sering kena
-          CSS bisa bercampur darah.

6.       Lesi Konus
B       Pada level setinggi L1
B       Gangguan urinari, defekasi, fungsi seksual, gangguan sensorik disosiatif (pada S3-S4) dan koksigeal pada segmen-segmen ini, fungsi motorik tetap baik.
B       Penyebab : trauma, neoplasma, insufisiensi vaskular, mis : aneurisme otak.

7.       Sindroma Kauda Equina (tidak ada gangguan pyramidal)
Ø       Menyerupai fraktur , terutama prolaps discus vertebralis lumbal traumatic di bawah L1-L2.
Ø       Paralisis flaksid ekstremitas bawah dengan gangguan seluruh modlitas sensorik seperti anestesia pelana, refleks menghilang, paralisis sfingter. Tidak ada gangguan piramidal.

III.             DIAGNOSIS
·         Pemeriksaan neurologis
·         Pemeriksaan rontgenologik
·         LP
·         Mielografi
·         CT-Scan & MRI

IV.              PENANGANAN
1.       Diagnosis
-          Pemeriksaan neurologis
-          Pemeriksaan Rontgenologik
-          LP
-          Mielografi (pada daerah yg diduga ada tumor)
-          CT-Scan & MRI
2.       Operatif
3.       Rehabilitasi (bila tidak ada KI)
-          Ssegera setelah trauma
-          Cegah dekubitus (biasa pneumonia) /pembentukan batu ginjal, dll.


V.                 TUMOR MS
Gejala-gejala gangguan MS yang disebabkan oleh kompresi yang mempunyai karakteristik SBB :
1.       Gangguan fungsi motorik : kelumpuhan otot, tanda gangguan piramidal.
2.       Gangguan sensorik distal,  awal penyakit à tidak jelas batasnya.
3.       Gangguan urinaria.
4.       gangguan sensorik radikuler (meyebar)
5.       hilangnya refleks superfisial & regleks tendon.
6.       Nyeri skiatika
7.       deformitas kolumna vertebralis
8.       X-Foto : destruksi tulang, pelebaran kanalis servikalis, destruksi processus spinosus, hemangioma vertebralis.
9.       LP : kadar protein sangat tinggi (SINDROM FRUIN)


TUMOR GANAS DALAM KANALIS SPINALIS
a). Neurofibroma
Ø       1/3 dari seluruh tumor spinal
Ø       paling sering pada regio torakal bawah & lumbal.
Ø       Nyeri radikuler.
Ø       Jika tumor tumbuh dalam foramen intervertebralis & mendesaknya à  Pertumbuhannya intra & ekstraspinal à disebut NEUROFIBROMA.
Ø       Bisa sendiri atau salah satu manifestasi dari neurofibromatosis Generalisata (VON RECLING HAUSEN)

b). Meningioma
o        1/3 dari lesi desak ru\ang intraspinal.
o        Bertahun-tahun à kompresi MS yang berat.
o        Lokasi sering pada tulang belakang torakal
o        Gambaran mielografik : masa bulat yang tumbuh dari dura dan mendesak MS.
c). Metastasis
Ä      Biasanya deposit tumor pada vertebralis & secara sekunder mengenai MS.
Ä      Lokasi pertumbuhan tumor pada 1/3 kasus adalah paru-paru, 1/3 kasus pada payudara & 10% tidak terdeteksi.
Ä      Gejala klinis :
Nyerip ada 2/3 kasus (radikuler seperti memakai karset), kelumpuhan tungkai, gangguan sfingter.
Ä      X-Foto :
-          Normal
-          80-90% kasus akhirnya menjadi abnormal, terutama tumor Ca payudara.
Ä      Pengobatan :
-          Neurofibroma dan meningioma à eksisi radikal
-          Metastasis à pembedahan/radioterapi
-          Jika lesi multipel à radioterapi saja jika malignancy telah dipastikan.
Ä      Prognosis :
Tergantung pada sifat tumor primer.


KARSINOMATOSIS MENINGEAL
     Meningen terserang oleh jaringan tumor secara difs pada beberapa segmen.
     Tanda klinis :
1.       Gangguan MS
2.       nyeri hebat
3.       tanda fisik poliradikuler yang dapat melibatkan saraf-saraf kranial.
     Cairan otak :
1.       Protein meningkat, glukosa meningkat.
2.       Hitung sel meningkat
3.       sel-sel tumor dapat ditemukan dalam sedimen.


     Suatu tumor primer paling sering :
1.       Adenokarsinoma lambung
2.       Adenokarsinoma paru
3.       Ca payudara
     Prognosis buruk, masa ketahanan hidup rata-rata 1 bulan.


SPONDILITIS TUBERCULOSA
Ø       Batasan :
Infeksi kronis oleh granulomatosis yang disebabkan oleh Mikobacterium TBC.
Ø       Patofisiologi :
-          Sekunder dari TBC tempat lain
-          Sering terkena : vertebral bodies = Pott’s Diseasse.
Ø       Lokasi tersering
Ø       Penyebaran hematogen :
1.       torakal bawah
2.       torakolumbal
3.       lumbal bagian atas.
Ø       Terbentuk ” TUBERCOLUS SQUESTRA”
Ø       Tubercolus granulation tissue à penetrasi korteks à abses paravertebra.
Ø       Kerusakan bagian anterior vertebra à KIFOSIS
Ø       Gejala klinis :
1.       Gejala umum :
-          KU menurun
-          Anoreksia, malaise, sumer-sumer, gejala TBC pada umumnya.
2.       Gejala lokal :
-          Nyeri pinggang
-          Gibus
-          Abses dingin
Ø       Diagnosis :

Ø       Penatalaksanaan :
Ø       Komplikasi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

do not leave before say anything, please

follow me and i follow you, but don't forget to leave some coments at my post..