Berbicaralah pada angin
dan senja yang tak akan pernah menjadi biru
Tak mau mengingat apa yang kutanyakan pada embun
dia yang diam dan berlalu dalam jingga
Sejujurnya pada sepi di wajahmu
telah sejenak membuatku lupa kalau
aku tak bisa terlalu jauh berlari menggapai
(walau bisa terlalu berani)
mengejar apa yang tak ada di jalanku
Walau telah menggebu harap dan hasrat
namun aku harus tahu itu.....
Rasa yang tak akan pernah ku ubah menjadi kata
walau menggubah mimpi-mimpi
dan dawai hati sesaat melagu rindu
(hanya bisa diam-diam berpuisi pada wajah sepimu)
Ahh....
sejujurnya pada sepi di wajahmu
telah sejenak membuatku lupa apa itu....
Lalu....
Berbicaralah saja pada angin
dan senja yang tak akan pernah menjadi biru
Tak mau mengingat apa yang ku bicarakan pada embun
dan aku hanya mau diam dan berlalu dalam jingga....
"Met malam, Sayang...."
selamat siang sayang...
BalasHapusaku jadi jingga ....lam kenal
senja tak kan pernah menjadi biru,
BalasHapusmeski bisa saja aku menjadi pelangi bagimu.
sayang,...
ucapkan sekali lagi.
bisikanmu tentang malam,
yg menghadirkan kejora di indah matamu.
sayang,selamat malam...jg
* ^_^
hihihi....
@prabu: trims ya
BalasHapusjingga itu manis buatku
@Senja: terima kasih mau jadi pelangi bagiku....
sayang....
xixixixixi
lagi obral sayang niy... hehehehehe
puisinya indah mbak... salam kenal ya...
BalasHapus@albertus: trims..
BalasHapussalam kenal juga...