Konsep Lister bahwa infeksi operasi disebabkan oleh masuknya bakteri ke luka, tidak terbukti. Tidak mungkin untuk mensterilkan kulit. Dalam rumah sakit, bakteri sepintas pada permukaan kulit cenderung patogen dan terdapat di dalam folikel rambut serta kelenjar keringat dan sebasea pasien dan ahli bedah. Selama bertahun-tahun, kulit dibersihkan dengan penggosokkan yang menggunakan sabun hijau (10-15 menit) diikuti dengan pengolesan etil alkohol 70%. Selama operasi, bakteri dapat keluar dari pori-pori pasien atau ahli bedah, yang mengkontaminasi kulit. Dahulu, heksaklorofen diperkenalkan sebagai anti septic yang sangat bakterisidal, membentuk lapisan tipis pada kulit yang aktif selama beberapa jam. Bahan ini juga ideal untuk menggosok tangan ahli bedah, karena lapisan ini tetap tinggal untuk waktu yang lama dan gerak menggosok berulang kali membentuk lapisan antiseptic
yang tetap ada pada tangan tim operator selama berhari-hari. Sayangnya, terbukti bahwa bahan ini dapat diabsorpsi melalui kulit dan terlihat cukup besar di dalam darah personil kamar operasi. Penemuan ini bersama dengan terbuktinya bahwa komponen ini teratogenik, menyebabkan bahan ini kurang disukai.
yang tetap ada pada tangan tim operator selama berhari-hari. Sayangnya, terbukti bahwa bahan ini dapat diabsorpsi melalui kulit dan terlihat cukup besar di dalam darah personil kamar operasi. Penemuan ini bersama dengan terbuktinya bahwa komponen ini teratogenik, menyebabkan bahan ini kurang disukai.
Salah satu komponen antiseptic kulit tertua adalah tingtura yodium. Bahan ini paling efektif dari semua antiseptic untuk mematikan bakteri, jamur, dan sebagian besar spora yang berkontak dengannya. Sayangnya ia mengiritasi kulit dan memiliki insiden alergi yang cukup tinggi.
Penggunaan yodium mulai populer kembali pada dasawarsa terakhir, dengan dibuktikannya bahwa bahan ini dapat mengikat komponen polivinil dan terkombinasi dengan detergen untuk mendapat larutan germisidal yang baik. Aksi antibakteri tergantung pada pengeluaran yodium bebas yang lambat dari komponen organic yang mengandung yodium. “Yodopor” efektif terhadap bakteri gram positif maupun negative, tetapi tidak terhadap spora. Frekuensi reaksi alergi pada tingtura yodium sangat rendah. Bila lapisan yodopor tetap dibiarkan pada kulit, pengeluaran yodium yang lambat tetap berlangsung untuk beberapa jam, melindungi pasien selama operasi terhadap kontaminasi kulit.
Tehnik membersihkan kulit pasien yang paling dapat diterima dimulai dalam daerah yang akan diinsisi dan dianggap sebagai daerah operasi terbersih. Kulit dibersihkan dalam gerak melingkar melebar dari titik ini. Ahli bedah tidak pernah menggerakkan kembali busa pembersih ke daerah insisi dari daerah tepi. Dua atau tiga gerak membersihkan kulit, sering dengan larutan detergen yang mengandung yodopor, dapat diikuti dengan larutan air atau tingtura yodopor sebagai persiapan akhir.
Pembersihan tangan dan lengan ahli bedah dilakukan dengan menyikatnya, dengan memperhatikan kebersihan di bawah kuku jari dan di antara jari-jari. Dengan larutan detergen yang mengandung yodopor, penyikatan awal pada tangan selama 5 menit, dianggap sudah lengkap.
ASEPSIS
Tim operasi
Penampilan dan kegesitan tim operasi sangat penting pada perawatan asepsis pasien bedah. Anggota-anggota tim operasi berganti pakaian dari pakaian biasa ke ‘gaun’ yang bersih sebelum memasuki kamar operasi. Gaun ini umumnya putih atau dewasa ini berwarna hijau, abu-abu atau biru untuk mengurangi pantulan lampu operasi. Selain gaun, rambut juga ditutup dengan penutup kepala, dan bila anggota tim berkumis atau berjenggot, wajah juga harus ditutup dengan topi khusus. Sepatu juga ditutup dengan “sepatu boot” operasi. Topi, penutup kepala, sepatu boot dan gaun operasi itu sendiri sering dibuat dari kertas sekali pakai (‘disposable’) dan dibuang pada akhir tindakan operasi.
Mulut dan hidung ditutup masker, yang merupakan penahan utama dari kontaminasi, karena mulut dan hidung adalah sumber penting bakteri, terutama bila operator berbicara. Beberapa masker kasa kuno, yang populer 10-20 tahun lalu terbukti tidak efektif, hanya menahan tidak lebih dari 10-20%. Masker yang mengandung fiberglass dewasa ini sering digunakan serta dapat menahan 95-100% materi partikel tertentu dari hidung dan mulut.
Dalam kamar operasi yang dipersiapkan dengan baik, sumber kontaminasi terpenting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
do not leave before say anything, please