Jumat, 07 Agustus 2009

Pil Keluarga Berencana


Komposisi:
Tiap tablet berukuran kecil mengandung:
-          Levonogestrel 0,150mg.
-          Ethinyl  estradiol 0,030mg

Cara kerja obat
Pil KB yang terdiri dari kombinasi esterogen dan progesterone cara kerjanya menghambat  sekresi FSH (Folicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone) dan hipotalamus sedemikian rupa hingga ovulasi  tidak terjadi. Adanya hambatan ini menyebabkan kadar hormone esterogen, progesterone, FSH dan LH selama satu siklus menstruasi kurang lebih menetap. Kecuali itu hormon-hormon tersebut dapat pula menghambat implantasi telur yang telah dibuahi. Hal ini antara lain disebabkan adanya perubahan dinding uterus yang tidak memungkinkan untuk terjadinya implantasi.

Kontra Indikasi
-          Thrombophlebitis atau thromboemboli yang pernah atau sedang berlangsung
-          Penyakit serebro-vaskular atau arteri koronaria
-          Pendarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya
-          Sakit kuning atau rasa gatal yang terus-menerus selama kehamilan sebelumnya
-          Penyakit hati yang parah
-          Kehamilan

Cara pemakaian obat untuk siklus pertama:
Sehari 1 tablet, dimulai pada hari ke 1 dari masa haid.
Hari pertama haid dihitung sebagai hari ke 1, selanjutnya diminum setiap hari satu tablet selama 21 hari jangan terputus, disusul deangan tablet berukuran sedang selama 7 hari.
Pil KB harus ditelan tanpa dikunyah, setiap hari pada waktu yang sama.
Sebaiknya diminum setelah sarapan atau makan malam
Bila telah menghabiskan kemasan yang pertama, mulailah dengan kemasan yang baru dengan segara tanpa berhenti keesokan harinya, dengan aturan pakai yang sama.



Efek samping pada umumnya yang digolongkan pada efek samping yang ringan ialah antara lain: mual, muntah, kolelitiasis, ikterik kolestatik, sakit kepala, edema, rasa capek, berat badan bertambah, darah haid berkurang, perdarahan (spotting), fluoralbus, depresi, penurunan/peninggian libido seksualis, acne dan kloasma.
Efek samping yang dianggap lebih berat ialah kenaikan tekanan darah, gangguan fungsi hati atau kandung empedu, kenaikan kadar lemak darah, dan gangguan tes toleransi glukosa. Keadaan yang dianggap cukup berat adalah: Koagulasi darah yang dapat terjadi di kaki, daerah abdomen bawah, paru-paru atau otak  (DVT: deep vein thrombosis).
Bisa juga terasa nyeri pada payudara, bertambah besar, dan mengeluarkan sekresi/cairan
Aka nada rasa terganggu pada mata bila menggunakan lensa kontak.
Kontrasepsi oral pada penderita diabetic dapat mengurangi toleransi glukosa danmeningkatnya kebutuhan akan insulin atau obat-obat antidiabetik lainnya.


sumber: Liflet Kimia Farma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

do not leave before say anything, please

follow me and i follow you, but don't forget to leave some coments at my post..