Minggu, 16 Agustus 2009
Mengasihi dalam Ketidaksempurnaan
Alkisah seorang pria yang sudah bertahun-tahun melajang, berdoa kepada TUHAN,
“TUHAN, mengapa hingga saat ini aku belum juga memiliki pasangan hidup?”
Dengan lembut TUHAN menjawab,
“Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya.”
Si Pemuda terdiam dan mengamini ucapan TUHAN.
“Kalau begitu, dapatkah Engkau memberikan kepadaku pasangan yang selama ini kuidamkan? Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris serta penuh perhatian. Aku percaya Engkau adalah TUHAN yang Maha Pemurah, tentu Engkau akan mengabulkan doaku dan membuatnya indah pada waktunya.” Ujar pemuda itu.
TUHAN hanya tersenyum.....
Seiring dengan berlalunya waktu, si Pemuda ini menambahkan daftar kriteria pasangan hidup yang diinginkannya. Ia menginginkan pasangannya itu seorang yang penurut, tidak pernah mengeluh, pandai mengasuh anak, pandai memasak, dst..
Dalam sebuah doa malam, TUHAN datang menyapa si Pemuda ini.
“AnakKu, Aku tidak dapat memberikan kepadamu pasangan hidup yang engkau inginkan.” Kata TUHAN dengan penuh kasih.
“Mengapa, TUHAN? Apakah Engkau marah kepadaku?” Tanya si pemuda ini.
“Tidak, sama sekali tidak.” Kata TUHAN
“Lalu mengapa tidak Engkau berikan saja, TUHAN” Tanya si Pemuda dengan nada penasaran.
Dengan lembut TUHAN menjawab,
“Karena Aku adalah TUHAN yang Maha Adil, Aku adalah Kebenaran dan segala yang Kulakukan adalah benar..”
Penuh dengan kebingungan Pemuda ini kembali bertanya,
“TUHAN, aku tidak mengerti mengapa aku tidak memperoleh apa yang kumohon.”
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama sperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Kata YESUS. (Yohanes 13:34-35)
Jawab TUHAN, “Aku akan menjelaskannya kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagi-Ku untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau.
Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam. Seseorang yang peka terhadap kebutuhanmu, namun engkau sendiri tidak peka terhadap kebutuhan sesama di sekitarmu.”
Si Pemuda inni terdiam....
“Adalah lebih baik bagiKu untuk memberikan pasangan hidup yang dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama inidari pada membuat engkau membuang waktu untuk mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasangan itu akan berasal dari tulang rusukmu dan engkau akan melihat dirimu sendiri dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Aku tidak memberikan kepadamu pasangan yang sempurna karena engkau sendiri tidaklah sempurna, namun Aku akan memberikan kepadamu pasangan yang akan bertumbuh bersamamu menjadi insan yang lebih baik dari hari ke hari.”
...........................................................................
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
do not leave before say anything, please