|
Whale shark in action. Tidak sedang makan orang, tapi sedang main-main dekat speed boat yang kami tumpangi. Terlihat bayang-bayang teman-teman yang sedang snorkling bersama whale shark.
Nabire, Agustus 2012 |
"Yuk kita liat Hiu Paus di Nabire.. Itu lho Whale-shark yang terkenal itu" Kata dr. Iwan Hipsa yang sekarang lagi melanjutkan pendidikan Dokter Spesialis Bedah Tulang (Orthopedi) di FK Padjadjaran Bandung.
Karena inginnya kami melihat lebih dekat hewan laut yang besar ini maka sekali lagi ada cerita tentang perjalanan wisata dokter-dokter PTT Papua Barat buat menghilangkan stres dan kejenuhan di
tempat kerja.
|
Team jalan-jalan kali ini dari kiri ke kanan; dr. Endra Purnawan, dr. Yan Laksono, dr. Thomas Yan B, mbak Yati, sodaranya Mbak Yati, ibunya Mbak Yati, dr. Agnes Novita, bapaknya Mbak Yati, dr. Larasati Aristanto (baju coklat tua), dr Moh. Iwan Hipsa, (bawah) dr Wina Y Tania dan dr. Anita Silvana. |
Jadi waktu itu sekitar Agustus 2012 rame-rame berkumpul di kota Sorong dan kemudian bertolak ke Nabire dengan kapal Pelni KM Dorolonda. Perjalanan yang ditempuh selama dua hari di kelas ekonomi itu seru betul dan lumayan menguji kemampuan organ keseimbangan apa akan mabuk laut atau tidak. Syukurlah tidak ada satupun yang muntah waktu itu. Perjalanan laut yang pertama bagi Seiri ini sangat berkesan. Empat dokter cewek dan enam dokter cowok, tiga diantaranya diver yang sudah siap dengan log book petualangannya masing-masing.
|
Rute perjalanan dari pelabuhan Sorong, Transit di pelabuhan Manokwari dan berakhir di pelabuhan Nabire, Papua |
Setibanya di kota Nabire, Papua, rombongan kami singgah dulu di penginapan yang merupakan pemukiman warga transmigrasi di daerah itu. Bertepatan waktu itu sedang persiapan Lebaran jadi banyak makanan
. Horeee!!!
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Teluk Cendrawasi. Perjalanan ditempuh dengan menggunakan speedboat. Kebetulan speedboat Pemda setempat ada jadwal mengantar logistik ke kampung kecil di pulau Kwatisore distrik Yaur, jadi kami numpang (aji mumpung serba murah. ini dia perjalanan wisata tipe gembel hehehehe). Tdinya sempat was-was karena pikirku akan naik longboat yang terbuat dari kayu. Takut kenapa kenapa juga karena kapal kayu nasibnya suka jelek dan perjalanan biasanya lebih lama. Ya maklumlah di laut yang lagi berombak tinggi dan berarus itu segala sesuatu bisa terjadi.
|
Speed boat Pemda Nabire |
|
Jangan lupa bawa pelampungnya |
|
Senangnya sudah tiba di kawasan Teluk Cendrawasi |
|
Rombongan setibanya di Kwatisore;
cape, lapar, agak kedinginan dan riang gembira
|
Tiba di Kwatisore sudah sore hari. Kami menginap di Puskesmas Distrik Yaur setempat yang lumayan juga fasilitasnya. Gedungnya masih baru, sayangnya dokter PTT setempat sedang cuti. Hanya ada beberapa perawat dan bidan PTT yang menghuni rumah dinas yang sebenarnya sangat luas di sana.
Suasana kampung yang sejuk dan bersih juga bebas polusi khasnya daerah pedalaman yang belum terjamah kemjuan teknologi. Dengan begitu bisa diketahui kalau di pulau setempat tidak ada listrik PLN. Yang ada hanya genset Puskesmas yang dinyalahkan dari jam 18.00 sampai jam 00.00 saja. Jadi segala kamera dan gadget segera di charge selama listrik masih mengalir. Namun sayangnya signal hand phone tidak bisa ditemukan di sana.
|
Jalan-jalan sore dan berfoto di depan Puskesmas Distrik Yaur kampung Kwatisore |
|
Rumah penduduk Kampung Kwatisore |
Setelah bermalam di sana dengan sedikit gangguan nyamuk dan serangga lainnya, maka hari selanjutnya diteruskan ke Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasi untuk sungkeman dengan ikan besar, whale shark.
|
Suasana Pagi di dermaga Kwatisore distrik Yaur, Nabire Papua |
|
berpose di dive resort sebelum snorkling dan diving dengan Whale-shark.
Lukisan di dinding menggambarkan orang yang berenang bersama whale-shark. |
Sebelum ke TKP, kami ke dive resrt setempat dan menyewa peralatan snorkling dan bagi yang akan diving ada briefing singkat dengan master dive mereka.
|
Peraturan di Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih |
Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasi adalah kawasan konservasi yang dilindungi. Jadi semua hewan yang dilindungi di sana dilindungi juga dengan undang-undang. Oleh karena itu dilarang melakukan tindakan-tindakan pengrusakan habitat mereka. Untuk masuk ke kawasan ini tidak bisa sembarangan. Turis mancanegara maupun domestik juga harus melalui serangkaian prosedur yang menjamin tidak akan melakukan kegiatan-kegiatan yang merusak ataupun membahayakan habitat hewan yang dilindungi.
|
Bagan tempat nelayanmengumpulkan ikan di tengah laut |
dr. agnes enggan turun ke air
Untuk bertemu dengan whale-shark, kami dibawa ke tengah laut dan di sana ada semacam tempat yang mengapung yang ukurannya sekitar 20x10m. Bangunan ini disebut Bagan. Dari atas bagan, whale shark diberi makan kan puri yaitu sejenis ikan kecil. Mungkin masih sekeluarga dengan ikan teri. Datang ke bagan harus pagi-pagi, karena biasanya whale shark datang ke bagan diwaktu pagi buat sarapan.
|
ini dia whale shark yang sedang diberi makan
makanannya ikan kecil saja juga plankton. |
|
hal yang paling penting diingat bagi yang ketakutan seperti Seiri waktu pertamakali bertemu ikan besar ini;
whale shark itu tidak bergigi seperti 'shark' atau hiu yang lainnya |
|
master dive kita lagi senyum sambil pake topi kerucut butut. nyentrik :) |
|
"tuh kan besar banget!!!!" seru dr. Wina |
|
Teman yang lain sudah memceburkan diri, Seiri masih terpana
kagum, takjub dan was-was karena tidak tahu berenang
(nah lho) |
bersambung yaaa
kalo tempat kerja deket sama daerah wisata memang oke y mbak, pulang kerja langsung nongkrong d tepi pantai.wiihh segala capek langsung ilang
BalasHapus@Wina azam: tapi lokasi yang ini jauuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhh sekaliiiiiiiiiiiiiii dari tempat kerjaku, Mbak Wina...
BalasHapusperjalanannya total empat hari tiga malam
keren... berbakti, olahraga dan olahrasa... rasanya kita sering ketemu di dunia maya yah... salam
BalasHapusWah petualangannya seru banget bu dokter... pergi beramai-ramai spt itu memang memberikan kenangan yang pastinya sulit utk dilupakan ya?
BalasHapusDiniati banget ya petualangan saat itu... hehehe
BalasHapusLiat ikan segede itu serem amat, mbak.