Jumat, 29 Maret 2013
Padamu Wahai Jingga
Padamu wahai jingga
yang bahkan warna-warna pelangi-pelangi nyaris hilang karena hadirmu
harus kukatakan
dadaku waktu itu berdegub karenamu
namun kusembunyikan bersama ragu
dan hanya memperdengarkannya pada angin
Padamu wahai jingga
yang bahkan warna pelangi-pelangi nyaris hilang karena pesonamu
harus ku katakan
hatiku waktu itu bernyanyi lagumu
namun suaranya ku tutupi ragu
dan hanya melantunkannya diam-diam bersama angin
Padamu wahai jingga
yang bahkan warna pelangi-pelangi nyaris tak berkutik dibuatmu
harus ceritakan
aku waktu itu berperang dengan rasaku
menggugah semua galau
menggugat semua ketulusan
memporak-porandakan hasrat
sampai aku tak berdaya tertawan dalam seribu raguku
karena kau terlebih ragu
Padamu wahai jingga
yang ternyata akhirnya tak bisa menyaingi warna pelangi-pelangi
harus kubisikkan
aku meragukanmu selalu walau rindu
dan hanya menguraikannya terbang diam-diam dalam angin
Padamu wahai jingga
di sini selalu ku nanti jingga pagi yang menjadi senja yang sendu
dalam rindu
akankah termakan waktu?
aku tak tahu
hanya menunggu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kenapa ragu? kenapa tidak mencoba.
BalasHapuskenapa menunggu? kenapa tidak mengejar?
nda semua perjuangan itu ada di jalur cepat
Hapusmenunggu juga kdang penuh perjuangan agar bisa sabar
Ikutan berkunjung yah,, salam kenal :)
BalasHapusmakasih kunjungannya
Hapussalam kenal juga
jinjja daebak !!! teruskan yaa .. nanti pengen baca lagi..
BalasHapuspasti dunk
Hapusmakasih semangatnya
salam blogger