Aku bertanya pada rembulan di balik awan-awan malam
Mengapa cinta selalu menyentuhku dalam
tak pernah hanya berbisik dan diam
lalu membuatku tak bisa bercanda dan bungkam.....
Mengapa harus terus mengharap dalam hatinya yang terajam
asa yang tak pernah menyentuh nyata dan terbelenggu kenangan silam
apakah hanya kan ku bawa embun-embun malam
pada hatiku yang tertawan terikat dan lebam
yang sejenak dahaga hilang tapi kembali kembali kecut kering menghujam...
Tolong lepaskan aku dari kabut sepi temaram
Cinta yang selalu menyentuhku dalam
tak pernah hanya lewat dan selalu mengusik diam
mengorek perihku dan aku bungkam...
Tolong hentikan hatiku merasai rindu dendam
dan sirnakan bayangmu dan semua tentangmu yang ku ingin padam
biarkan hatiku sedikit saja menikmati tetram
walau tangan ini tiada cinta yang erat mengenggam
Aku ini lelah hati di dalam
Mengapa cinta selalu menyentuhku dalam
dan kali ini pun aku hanya bisa tinggal diam....
walau kucoba titipkan padanya salam:
"salahkah aku jika mencintai begini lama dan dalam??"..
.
Selasa, 27 Oktober 2009
Minggu, 25 Oktober 2009
Galau....
perasaan ini apa namanya
ku takut untuk menyebut apa namanya
bukan karena ku takut salahku takut untuk menyebut apa namanya
tetapi ku takut benar apa yang kurasa
pedih yang menghujam di sanubariku
hancurkan keyakinan yang menjadi kekuatanku
aku jatuh lagi sekali lagi jatuh
untuk sekian kali namun kali ini ku galau
bukan karena ku takut salah
tetapi ku takut benar apa yang kurasa
aku jatuh lagi sekali lagi jatuh
untuk sekian kali namun kali ini ku galau
pedih yang menghujam di sanubariku
hancurkan keyakinan yang menjadi kekuatanku
aku jatuh lagi sekali lagi jatuh
untuk sekian kali namun kali ini aku galau
galau…
Galau by Titi DJ
.
Senin, 19 Oktober 2009
Wajah Sepi
Wajah sepimu pagi ini
membuatku ingin kembali memeluk rasa
walau lapisan embun telah tertutup debu hari ini
kenapa tidak benamkan saja lara hati
jangan disimpan lagi
dan jangan sungkan untuk menertawai asa
dan menggodai hati yang kecut terciprat rasa
.
membuatku ingin kembali memeluk rasa
walau lapisan embun telah tertutup debu hari ini
kenapa tidak benamkan saja lara hati
jangan disimpan lagi
dan jangan sungkan untuk menertawai asa
dan menggodai hati yang kecut terciprat rasa
.
Minggu, 11 Oktober 2009
Kita Tak Pernah Benar-Benar Bertemu
” Sesaat setelah hujan redah
ternyata aku bisa juga melihat bayangan itu
dan kemudian tak bisa berkata apapun
tak bisa tersenyum apalagi mendesah sekalipun
Entahlah…
aku juga bingung kenapa ku bernyanyi di bawah bintang-bintang namun mengabaikan bayangan embun yang kunyanyikan….
Ummmmhhh………..
Mungkin lebih baik lupakanlah, Sayang
Bayang-bayang yang ku sayang
selama ini terbuai angan dan hasrat yang bercampur mimpi-mimpi waktu lalu
Kita ternyata tak pernah bertemu
aku terlalu takut mencintai lagi dan kau terlalu ragu
aku terlalu terlalu cepat menyimpul rasa dan kau terlalu jauh
aku terlalu berani mencuri bayangmu dan kau masih terlalu jauh
aku terlalu banyak menulis puisi dan kau terlalu takut salah
aku terlalu takut tersakiti lagi dan kau terlalu tak bisa disentuh
aku terlalu berpura-pura tak tahu dan kau terlalu angkuh
aku terlalu menghina resiko dan kau terlalu acuh
aku kemudian terlalu cemburu dan kau terlalu tak tersentuh
aku terlalu berani mengungkap rasa dan kau menjadi terlalu kaku
aku terlalu banyak merindu dan kau terlalu gagu
aku terlalu jauh berlari dan kau terlalu tak mau tahu
aku terlalu banyak berkata-kata dan kau diam seribu bahasa
aku terlalu terhanyut rasa dan kau terlalu beku
dan aku ngilu membeku
tak sanggup mengangkat muka dan memberimu senyum (yang ku simpan sejak dulu)
maafkan…
ternyata aku terlalu terluka…
Tak tahu kapan luka ini akan menyudah
tapi sudahlah…
Kita ternyata tak pernah benar-benar bertemu
Sayang,
kusesalkan warna merah jambu yang waktu itu menghias rasa
Mengapa tak jadi angin yang diabaikan
atau bayang-bayang di bawah malam yang tak tergapaikan
atau kayu yang diabukan api
atau awan yang dilenyapkan hujan
Mengapa cintaku tak sesederhana harapku????”
….
….
Jumat, 2 Oktober 2009
Kutaruh puisi-puisiku dekat jantungku
yang bedegub di nada-nada hari
akhir-akhir ini tak terhampiri
gembira di awan-awan putih
sampai tadi kau kulihat lagi
Hari ini
seperti dua tahun telah berganti
dan tak kuharap kembali
dan ku taruh puisi-puisiku dekat jantungku..
.
Senin, 05 Oktober 2009
10 November 2008. Aku jatuh cinta pada embun
Aku jatuh cinta pada embun
yang diam-diam hadir mengiring pagi
titik-titik yang cemerlang menyapa hati
menyentuh rasa
dan menggugah jiwa
Kutahu ku tak bisa mengharap damba
embun-embun yang jatuh lenyap di tanah basah
dan ku tahu ku tak bisa menaut rindu belaka
embun-embun yang jatuh lenyap tak bersisa
akupun tahu aku tak bisa memberi terlalu banyak cinta
embun-embun yang jatuh lenyap tanpa kata
juga ku tahu ku tak bisa menghapus dahaga
embun-embun yang jatuh lenyap dalam senyap
(melukai kasih ini tanpa rasa)
Namun.....
Aku jatuh cinta pada embun
yang diam-diam hadir mengantar malam
titik-titik yang bisu menyapa hati
menyayangi rasa
dan mengisi jiwa tanpa kuduga....
.
Manado, 29 September 2009. A nigth shift at IMC-Neurology
Waktu bergulir
dan angin tak menyisakan warna
apa hendak dikata
cinta tak pernah kumengerti mengapa
kembali bangkit dan menyesah rasa
Waktu bergulir
dan hujan tak meninggalkan jejak
apa hendak ku kata
cinta tak pernah kumengerti mengapa
menyapa jiwa dalam mimpi belaka
Waktu bergulir
dan embun adalah yang tersisa
apa hendak kau kata
cinta tak perna kumengeri mengapa
menyuguh harap yang susah kupercaya
Langganan:
Postingan (Atom)