Jenis-jenis penelitian yang dikenal sekarang, sangatlah bervariasi banyaknya serta tergantung pada cara klasifikasi. Dengan berbagai klasifikasi yang ada, maka satu penelitian yang dilaksanakan, akan memiliki berbagai macam nama jenis penelitiannya.
Penelitian ini dapat dinamakan sebagai :
o Penelitian terapan
o Penelitian kedokteran klinik
o Penelitian Eksperimental analysis
o Penelitian Cross sectional
o Penelitian lokal – monosentrik
o Penelitian eksplanatorik
o Penelitian prospektif
Betapapun tumpang tindih dan variasi dari klasifikasi penelitian yang ada, tipologi dan sifat penelitian perlu diketahui agar dapat diperoleh kesatuan pandang terhadap bentuk dan pola penelitian yang dilaksanakan. Dalam tulisan ini akan diulas secara ringkas tentang klasifikasi dan tipologi penelitian serta juga akan dibahas tentang Rancangan Penelitian. Khusus untuk Rancangan penelitian Epidemiologik, akan dibahas secara tersendiri. Secara khusus juga diulas tentang Uji Klinik Obat, sebagai satu bentuk Penelitian Eksperimental yang spesifik untuk Bidang Kedokteran dengan segala teknik penyamarannya ( blinding technique ).
TIPOLOGI PENELITIAN
Secara umum, penelitian dapat diklasifikasi dari berbagai segi dan esensinya, sebagai berikut :
A. Menurut Tujuannya :
1. Penelitian Eksplanatorik
2. Penelitian Deskriptif
3. Penelitian Eksploratorik
B. Menurut lokasi penelitian
PENGENALAN UMUM TERHADAP JENIS – JENIS PENELITIAN
Klasifikasi penelitian dan jenis – jenis penelitian yang dipaparkan pada bagan II memang sering membingungkan dan tumpang tindih, karena klasifikasinya di tinjau dari berbagai segi. Walaupun demikian, ada baiknya bila berbagai jenis penelitian ini dikenal dan diketahui makna dan maksudnya.
- Penelitian Eksploratorik :
Penelitian yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai satu gejala tertentu, atau untuk mandapatkan ide – ide baru mengenai gejalah itu, dengan maksud untuk merumuskan masalahnya secara lebih rinci, atau untuk mengembangkan hipotea – hipotesa.
Pada penelitian ini, masalahnya masih sangat terbuka dan belum perlu hipotesa awal.
Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian formulatorik, karena sifatnya yang berupaya men – formulasikan masalah dan hipotesa.
Contoh penelitian ini antara lain :
- Studi pendahuluan, tinjauan pendahuluan.
- Feasibility study, studi kelayakan
- Survai awal, survai pendahuluan, survai penjajakan.
- Penelitian Deskriptif
Penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat, sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi, kejadian dan sebaran suatu gejalah, atau adanya hubungan tertentu antar-gejala yang ada dengan maksud memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang diselidiki, atau untuk mengkonfirmasi/memperkuat hipotesa.
Contoh penelitian ini antara lain :
- Survai, seperti penelitian tentang insidens dan frekuensi penyakit malaria disatu kecamatan.
- Sensus
- Penelitian Eksplanatorik
Penelitian ini bertujuan menguji hipotesa, tentang adanya hubungan sebab akibat antaran variabel yang diteliti, dengan maksud membenarkan atau untuk memperkuat teori yang menjadi landasan pemikiran si peneliti.
Pada penelitian ini jelas diperlukan adanya hipotesa, dan contoh penelitian ini yaitu : - Penelitian eksperimental.
- Penelitian Perpustakaan
Penelitian ini dilakukan di perpustakaan dengan menggunakan data-data yang ada diperpustakaan dan arsip yang ada. Penelitian ini biasanya bersifat penelitian historik / retrospektif.
Contoh penelitian ini antara lain :
- Penelitian sejarah
- Penelitian filsafat
- Penelitian kesusastraan
Penelitian perpustakaan ini, dapat juga menjadi satu fase dari penelitian lainnya dalam rangka mencari landasan teoritik dari masalah dan hipotesis serta variabel.
B. Menurut Lokasi Penelitian :
1. Penelitian Perpustakaan
2. Penelitian Lapangan
3. Penelitian Laboratorik
C. Menurut Luas Sebaran Lokasi Penelitian
1. Penelitian lokal / monosentris
2. Penelitian Multisentris.
D. Menurut Keterpakaiannya :
1. Penelitian Dasar / Murni (basic, pure, fundamental research)
2. Penelitian terapan (applied, practical research)
E. Menurut Bidang ilmu yang diteliti
1. Penelitian ilmu sosial dengan variasinya.
2. Penelitian ilmu natura dengan variasinya
F. Menurut Jangkauannya
1. Penelitian longitudinal
2. Penelitian Cross sectional (transversal)
3. Penelitian sesaat (One Shot Study)
G. Menurut cara memperoleh data :
1. Penelitian retrospektif (Ex Post Facto)
2. Penelitian prospektif
H. Menurut Sifat masalah dan Rancangannya :
1. Penelitian historik (Historical research)
2. Penelitian deskriptif ( Descriptive research )
3. Penelitian tindakan ( Action, opreational research )
4. “ Grounded Research “
5. Studi Kasus ( Case study )
6. Penelitian intervensi
7. Case Control research
8. Cohhort Study dan modifikasinya
9. Sequential annalysis
10. Penelitian Eksperimental dalam variasi sesuai rancangannya sbb. :
a. Penelitian Pra – Eksperimental :
- One Shot Case Study
- One Group pre and post test design
- Static group comparison
b Penelitian Eksperimental sejati :
- Randomized control group pre and post test design
- Randomized Salomon Four group pre and post test design
- Factorial design dengan modifikasinya
Latin square, Greaco – latin square, lattice
b. Penelitian Eksperimental semu ( Quasi – ekperimental )
- Time series design.
- Equivalent time sample design.
- Equivalent control group design.
- Nonrandomized pretest, post test control group design.
- Multiple time series design.
- The separate sample pretest and post test design.
- Counter balanced design.
- Patch up design.
- dan sebagainya.
5. Penelitian Lapangan (Field Research, penelitian medan, penelitian Kancah)
Penelitian ini dilaksanakan dilapangan ( dalam arti luas ), dengan mentolerir segala eksistensi dan pengaruh dari faktor yang ada dilapangan terhadap variabel yang diteliti.
Pada penelitian ini, variabel yang diteliti akan dipengaruhi oleh variabel yang ada dilapangan penelitian yang tentunya akan berbeda – beda sesuai situasi, letak, waktu dan kondisinya.
Contoh penelitian ini antara lain :
- Survai yang dilaksanakan di tengah masyarakat.
- Penelitian deskriptif tentang masalah yang ada dimasyarakat.
- Penelitian eksplanatorik yang dilaksanakan dimasyarakat seperti penelitian epidemiologik eksplanatorik.
6. Penelitian Laboratorik
Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium dengan mengontrol secara ketat variabel yang akan diteliti serta meniadakan variabel pencemar yang ada, kalau perlu dengan mendayagunakan upaya teknologik yang ada.
Penelitian ini biasanya bersifat eksperimental.
Contoh penelitian ini antara lain :
- Penelitian aerodinamik bentuk badan pesawat terbang, dalam
terowongan angin yang dapat diatur.
- Penelitian pertumbuhan ikan dalam kolam laboratorium yang
dapat diprogram kondisinya
- Penelitian pertumbuhan sel kanker atau bakteri dalam media
dapat diatur segalah variabelnya.
- Penelitian terhadap pengobatan manusia yang terkontaminasi radioaktif dalam ruang kapsul timbal yang dapat diprogram kondisinya.
7 Penelitian lokal / monosentris
Penelitian hanya dilakukan pada satu daerah atau lokasi tertentu dan tidak dilaksanakan di tempat lain.
Penelitian ini bila diulangi pada tempat atau daerah lain, mungkin akan menghasilkan hasil penelitian yang berbeda.
Contoh penelitian ini antara lain :
- Penelitian tentang insidens dan frekuensi penyakit tertentu di satu Rumah sakit. Data yang diperoleh hanya berupa hospital incidence yang validitasnya kurang bila di pakai untuk membuat generalisasi.
- Survai untuk malaria di kota Manado.
- Survai ekologik pantai utara Sulawesi Utara.
8 Penelitian Multisentrik
Penelitian ini dilaksanakan dibeberapa sentra penelitian, yang tersebar diberbagai penjuru dengan menggunakan metodologi dan instrumentasi yang sama
Keuntungan penelitian ini yaitu :
- Dapat meneliti kasus / masalah yang insidensinya sangat jarang serta dapat memperpendek waktu penelitian.
Kerugiannya :
- memerlukan pengorganisasian dan manajemen yang ruwet
- Tetap adanya variabel pencemar yang sukar disingkirkan seperti situasi dan kondisi lokasi penelitian serta kemampuan pengamat yang berbeda.
Contoh :
- Penelitian multisentris penyakit AIDS
- Penelitian Multisentris efek samping obat
- Penelitian Multisentris penyakit bilharziasis.
9. Penelitian Dasar ( Penelitian murni, pure research, basic research, fundamental research )
Penelitian ini sasaran utama yaitu menemukan dan mengembangkan prinsip – prinsip dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan teori atau dasar ilmiah, tanpa dibayangi oleh pertimbangan kegunaan dari penelitian ini.
Contoh :
- Penelitian penemuan sinar laser
- Penelitian tentang partikel atom
- Penelitian penemuan substansi kimia seperti prostaglandin, brain neuropeptides
- Penelitian tentang gen dsbnya.
10. Penelitian terapan ( Applied, practical research )
Penelitian ini terutama bertujuan mencari suatu dasar pengetahuan praktis untuk bertindak memperbaiki situasi atau memecahkan suatu masalah penelitian yang aktual.
Kebanyakan penelitian kedokteran yang ada di Indonesia sekarang ini, merupakan penelitian terapan.
Contoh : - Penelitian perbandingan antara manfaat dan resiko Sectio Caesarea dengan Simfisiotomi.
- Peneltian retrospektif terhadap manajemen penderita perforasi usus untuk mendapatkan pola penanganan yang lebih baik.
- dsbnya
11. Penelitian latihan.
Penelitian ini terutama bertujuan untuk melatih calon peneliti dan biasanya dilakukan dibawah supervisi dari penelitian yang berpengalaman sebagai supervisor dan promotornya.
Contoh : - Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa untuk penulisan
karya Imiah akhirnya.
12. Penelitian sesuai Bidang Ilmu.
Sesuai bidang ilmunya, maka penelitian biasa dikelompokkan dalam 2 bidang ilmu utama yaitu sbb :
A. Penelitian ilmu sosial
B. Penelitian ilmu natura
Perbedaan karakter penelitian pada 2 disiplin ilmu ini antara lain sbb. :
SOSIAL NATURA
Subyek / Obyek : - Fenomena sosial yang - Fenomena alam yang su
lebih kompleks, cepat lit dirobah
berobah dan sering da-
pat dirobah
Instrumen : - Sering belum terbaku - Banyak yang telah dan perlu di rancang bersedia
- Sering belum terbaku - Sering memakai
dan perlu di rancang seksperimentasi
- Tidak se – eksak ilmu - Eksak dalam batas
natura tertentu
Dalam perkembangan penerapan keilmuan dan teknologinya ilmu natura akan mengalami sosialisasi, sehingga pada ilmu – ilmu natura juga dilaksanakan penelitian sosial dan penelitian ini cenderung diklaimnya sebagai penelitian dibidang ilmu natura itu, padahal hakekat penelitian ini masih berwarna penelitian sosial. Contoh hal ini yaitu penelitian Epidemiologik dibidang kedokteran yang tetap diwarnai oleh warna penelitian sosial.
13. Penelitian Longitudinal.
Penelitian ini, mempelajari suatu masalah atau variabel, secara terus–menerus dalam tingkat perkembangan dan pertumbuhan yang kontinu.
Contoh : - Penelitian perkembangan fungsi motorik dari sekelompok anak
Pada usia 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun dstnya secara
terus – menerus menggunakan sekelompok anak itu.
14. Penelitian Cross Sectional.
Penelitian ini hanya melakukan pengamatan dalam suatu periode tertentu terhadap variasi dari suatu varibel, tetapi melakukan perbandingan dari variasi ini, pada beberapa kelompok yang berbeda tingkat perkembangan dan pertumbuhannya.
Contoh : - Penelitian perkembangan fungsi motorik dari 3 kelompok anak
A,B dan C yang berusia rata – rata 1 – 3 tahun, 4 – 6 tahun
7 – 9 tahun, kemudian melakukan perbandingan antar kelompok ini.
15. Penelitian Sesaat. ( One Shot Observation )
Penelitian ini mempelajari suatu variabel / masalah dengan menggunakan data yang diamati pada saat itu yang dikumpulkan sekaligus kemudian dianalisa.
Contoh : Penelitian deskriptip tentang aktivitas motorik anak usia 1 – 3
tahun
16. Penelitian Retrospektif ( EX post facto )
Penelitian ini mendayagunakan variabel / data penelitian yang telah tersedia dan terkumpul sebelumnya pada masa lampau, tinggal memformulasikan, menganalisa dan menyimpulkan.
Hanya pada penelitian ini, variabel tersebut tidak dapat lagi dikontrol, tak dapat dimanipulasi / diberi perlakuan, serta tak dapat dirandomisasi, karena sudah berlalu.
Contoh :
Penelitian retrospektip terhadap pengobatan Dengue Hemorrhagis Fever di bagian Anak RSUP Malalang Manado.
17. Penelitian Prospektif.
Penelitian ini mendayagunakan variabel yang nanti diperoleh kemudian sesuai rencana penelitian yang telah disusun dan dengan melalui prosedur pengumpulan data yang direncanakan. Pada penelitian ini, masih bebas untuk melakukan randomisasi serta melakukan perbandingan dengan memakai kontrol, sehingga validitas penelitian masih terandalkan .
Contoh :
Penelitian prospektif dari efek obat terhadap penyakit tertentu mempergunakan rancangan eksperimental sejati.
18. Penelitian Historik
Penelitian ini memakai metoda sejarah, dengan mendayagunakan data berupa catatan, observasi atau pengamatan orang lain, yang tidak dapat diulang kembali ( Ex post facto ). Tujuan penelitian ini yaitu menyelidiki secara kritis tentang keadaan, perkembangan serta pengalaman dimasa lampau dan menimbang secara teliti dan hati – hati terhadap bukti validitas dari sumber sejarah, serta melakukan interpretasi terhadap sumber keterangan tersebut.
Penelitian historik pada hakekatnya merupakan penelitian ex post facto, karena variasi variabel dalam bentuk data yang diteliti telah berlangsung sebelumnya dan telah diamati oleh peneliti lainnya, dan tidak dapat diberi perlakuan lagi. Penelitian historik sering diidentikkan dengan penelitian dokumentar, tetapi sebenarnya ada perbedaannya. Penelitian dokumentar dapat saja dilakukan untuk masalah kini dan tak perlu hanya untuk masalah yang telah lalu saja, asalkan data tentang masalah ini telah terdokumentasi sebelumnya.
Penelitian retrospektif dibidang kedokteran, pada hakekatnya merupakan penelitian dokumentar.
Penelitian historik dapat dikelompokkan dalam :
a. Penelitian sejarah komparatif, yang membandingkan faktor / fenomena sejenis pada satu periode silam yang sama.
b. Penelitian Yuridis/ Legal, yang menelaah hal – hal yang menyangkut hukum dari segi historiknya.
c. Penelitian Biografis, yang menyelidiki kehidupan seseorang.
d. Penelitian Biblografis, yang menggunakan sarana perpustakaan dalam meneliti secara historik suatu masalah.
Contoh penelitian historik antara lain :
o Penelitian historik – biblografis sejarah pengobatan lepra
o Penelitian historik tentang bedah tengkorak
19. Penelitian Tindakan ( Action Reseach, Operasional Reseach )
Penelitian ini dikembangkan secara bersama oleh peneliti dengan pengambil keputusan, dengan tujuan untuk :
o Memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka membenarkan kebijakan / kegiatan yang telah dibuat
o Memberi keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan dan tindakan yang akan dibuat nanti
o Membenarkan penundaan aksi/pengambilan tindakan/penolakan tindakan
o Menstimulasi dinamika pelaksanaan program
Penelitian ini pada hakekatnya berupaya mencari atau menyelidiki temuan yang bermakna secara operasional, sehingga dapat digunakan untuk meperbaiki pelaksanaan dari satu kebijakan/sistem.
Kesulitan dapat dijumpai pada penelitian ini antara lain :
o Dominasi peran/pesan dari pengambil keputusan
o Kesulitan evaluasi
Contoh penelitian tindakan antara lain :
o Studi tentang efektivitas pelaksanaan posyandu
o Studi Relevansi Kurikulum baru di FK UNSRAT
o Studi tentang efektivitas pelaksanaan Program KB di satu wilayah
o Dan sebagainya
20. “Grounded Research “
“Grounded Research” merupakan metode penelitian yang berpangkal pada fakta dan menggunakan analisa perbandingan untuk melakukan generalisasi empirik,menetapkan konsep, lalu membuktikan danb mengembangkan teori yang menerangkan data yang diperoleh.
Pada hakekatnya “ Grounded Research” ini berlawanan dengan penelitian verifikatif yang sering dipakai. Penelitian verifikatif bermula pada konsep teori dan hipotesis yang bertitik awal pada masalah penelitian dan kemudian dilakukan verifikasi terhadap hipotesa berdasarkan data yang diperoleh.
“ Grounded Research “ akan banyak mengandung bias, subyektivitas dan tidak berdasarkan metode ilmiah sehingga mungkin hanya baik didayagunakan pada penelitian eksploratorik. “ Grounded Research “ ini dicetuskan oleh Glaser dan Strauss “ ( 1967 ) sebagai lawan dari penelitian verifikasi yang bermula dari teori terbaku sehingga ada kecenderungan menjadi statik dan taka berkembang lanjut.
Contoh “Grounded Research” sbb :
q Penelitian tentang ritus pengobatan suku daya dihubungkan dengan kepercayaannya.
Ø Dari fakta dan data yang dijumpai di lapangan, terdapat bermacam ritus pengobatan pada suku Dayak.
Ø Data dan fakta yang diperoleh juga menunjukkan adanya bermacam cerita kepercayaan suku ini.
Ø Dari data dan fakta tentang cerita kepercayaan dan ritus yang ada ini, disusun beberapa hipotesa tentang pengobatan ritual suku Dayak.
Ø Teori ini akan menerangkan fakta dan data yang diperoleh serat fakta lainnya yang berhubung dengan pengobatan suku Dayak ini.
21. Studi Kasus ( Case study )
Penelitian ini dipakai untuk mempelajari secara mendalam dan mendetail tentang status, sifat dan karakter subyek penelitian dari berbagai aspeknya untuk dijadikan sebagai pegangan / patokan umum dalam menjelaskan / memecahkan masalah dari kasus – kasus lain yang serupa.
Pada hakekatnya, studi kasus akan mengkaji banyak variabel yang ada pada subyek yang ecil jumlahnya, dan hal ini berlawanan dengan penelitian survai yang mengkaji variabel yang terbatas jumlahnya, pada subyek yang besar jumlahnya.
Kelemahan dari studi kasus antara lain yaitu :
o Sering dipengaruhi oleh pandangan subyektivitas.
o Sampel kecil sehingga sulit dibuat inferensinya kepada populasi.
Contoh :
o Studi kasus resistensi malaria terhadap Fansidar dengan menggunakan 1 atau 2 kasus saja, dengan mengkaji seluruh gejala, perlangsungan, pengobatan, dan follow – up penderita.
o Studi mendalam tentang Desa Tanjung Merah dari segala aspeknya.
o Studi tentang para tahanan disatu lembaga Pemasyarakatan dari berbagai aspeknya.
Biasanya, penelitian studi kasus ini bersama – sama dengan beberapa jenis penelitian lainnya dikategorikan dalam penelitian Deskriptif.
Penelitian yang biasa digolongkan sebagai penelitian Deskriptif, antara lain:
1. Penelitian survai
2. Penelitian deskriptif berkesambungan (Continuity descriptive research).
3. Penelitian studi kasus.
4. Penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas.
5. Penelitian tindakan.
6. Penelitian perpustakaan dan dokumentar.
Beberapa diantara penelitian ini telah diulas secara ringkas dibagian depan.
22. Penelitian Deskriptif berkesambungan ( Continuity descriptive research )
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan secara longitudinal terhadap suatu obyek penelitian, dan sering dilakukan pada penelitian sosial, untuk meneliti perobahan dinamik dari satu masalah dimasyarakat. Bila perhatian dipusatkan terutama pada perobahan prilaku atau pandangan, maka teknik penelitian ini disebut teknik panel. Teknik ini berupa wawancara denan kelompok manusia yang sama pada situasi berbeda.
Contoh :
Penelitian tentang pandangan para ulama terhadap penggunaan kontrasepsi, yang dilakukan tiap tahun, untuk mengkaji adanya pergeseran pandangan.
23. Penelitian Survai
Survai adalah penyelidikan yang diadakan untuk mencari fakta dari gejala yang ada serta mencari keterangan yang faktual tentang satu masalah.
Metode ini akan berupaya mengenal masalah berdasarkan data yang faktual, serta melakukan evaluasi dan pembandingan – pembandingan, guna memperoleh pembenaran terhadap keadaan yang sedang berlangsung.
Pengumpulan data dalam survai biasanya dilaksanakan dengan cara sampling ataupun sensus dengan segala teknik pengumpulan data yang berupa : - Kuesioner, wawancara langsung, partisipasi dsbnya.
Data yang diperlukan biasanya dalam jumlah yang besar agar representatif bagi penarikan kesimpulan.
Contoh :
Survai Finsey et.al ( 1948 ) tentang tingkah laku seksual di Amerika Serikat dengan menggunakan 12.000 orang sebagai anggota sampel.
24. Penelitian komperatif ( Studi komperatif )
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berupaya mencari hubungan sebab akibat dengan melakukan analisa terhadap faktor – faktor yang menjadi penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
Penelitian ini juga sering diidentikkan dengan penelitian korelasional, dan sering dipakai bila penelitian eksperimentalsulit dijalankan.
Sering penelitian ini bersifat Ex post facto, karena data yang dipakai dalam penelitian merupakan data yang telah berlangsung dan tidak dapat dirandom atau dikontrol lagi.
Hubungan atau komparasi dari variabel – variabel yang diteliti biasanya diuji dengan cara statistik dengan menggunakan koefisien korelasi ataupun dengan analisa kebermaknaannya.
Contoh :
- Penelitian retrospektif pengaruh merokok terhadap berat badan lahir bayi dengan menggunakan data yaitu status kebidanan di RSUP Malalang Manado selama lima tahun.
25. Penelitian Eksperimental
Hal yang membedakan jenis penelitian ini dengan penelitian lainnya yaitu adanya ekspermentasi atau suatu perlakuan terhadap variabel yang ada subyek penelitian, kemudian hasil atau akibat dari perlakuan ini kemudian diamati dan dianalisis secara cermat. Tatakrama perlakuan ini biasanya mengikuti suatu rancangan percobaan terbaku.
Secara umum dianggap bahwa penelitian eksperimental ini mempunyai keandalan dan kesahinan yang tinggi dibandingkan dengan jenis penelitian lain, serta merupakan jenis penelitian yang terpecaya untuk menerangkan bersifat prospektif dan eksplanatorik.
Analisis statistik merupakan alat yang diandalkan dalam penelitian ini. Biasanya untuk meningkatkan reliabilitas dan validitas pada penelitian eksperimental, maka dilakukan redominasi serta menggunakkan kesimpulan kontrol. Tetapi tidak semua penelitian eksperimental cukup valid. Hal ini tergantung pada rancangan percobaan (eksperimental design) yang dipakai dalam penelitian.
Sesuai dengan tingkat validitas serta rancangan percobaan yang dipakai, maka biasanya penelitian Eksperimental dibedakan atas :
- Penelitian Pra – Eksperimental
Bila penelitian eksperimental tidak memakai kontrol.
- Penelitian Eksperimental sejati
- Penelitian Eksperimental semu ( Quasi Eksperimental )
Bila randomisasi dan pemakaian kontrol kurang sempurna
Jabaran lanjut dari penelitian eksperimental ini beserta rancangan percobaannya akan diuraikan lanjut pada bagian belakang makanan ini.
26. Penelitian Intervasi.
Penelitian ini pada hakekatnya merupakan penelitian eksperimental, tapi tidak dilaksanakan terhadap individu tapi dimasyarakat.
Pada penelitian ini juga diberikan perlakuan kemudian diobservasi hasilnya melalui ukuran – ukuran yang lazim pada penelitian masyarakat
Penelitian ini sering dipakai pada penelitian epidemiologik / kesehatan masyarakat, dan untuk hal ini penelitian ini dibedakan atas penelitian intervensi preventif dan penelitian intervensi kuratif.
Contoh :
o Penelitian intervensi preventif :
Ø Penelitian tentang pengaruh jambanisasi terhadap insiden penyakit diare pada anak. Mula – mula diobservasi kembali.
o Penelitian intervensi kuratif :
Ø Penelitian tentang pengaruh pengobatan masal malaria dengan Fansidar terhadap Insidens serangan malaria disatu desa tertentu.
27 Penelitian “ Case Control “
Penelitian ini biasa digunakan dalam penelitian epidemiologik untuk meneliti secara retrospektif hubungan antara kelainan / masalah tertentu, dengan faktor – faktor resiko yang ada dan telah terjadi dimasa lampau.
Pada hakekatnya penelitian Case Control pada penelitian komparatif yang telah dipertajam dengan analisa yang cermat secara teoritk terhadap faktor resiko yang diperhitungkan berhubungan dengan terjadinya kelainan / masalah yang diteliti.
Contoh :
Penelitian retrospektif terhadap efek teratogenik dari talidomid.
Biasanya efek teratogenik obat pada manusia, diidentifikasi dengan penelitian ini, sehingga dengan menyadari kelemahan penelitian ini, kita tidak akan menerimanya begitu saja tanpa pertimbangan kritis.
28. Penelitian “ Cohori “
Penelitian ini seringkali digunakan dalam penelitian epidemiologik dan merupakan penelitian yang paling diandalkan untuk mengkaji hubungan antara faktor resiko dengan efek atau kelainan.
Pada hakekatnya penelitian ini bersifat non – eksperimental, dan sering juga disebut sebagai penelitian survai prospektif walaupun hal ini kurang tepat.
Pada penelitian ini dipelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek, melalui pendekatan prospektif longitudinal. Faktor resiko yang diteliti, diidentifikasi terdahulu kemudian diikuti terus secara prospektif longitudinal apakah menimbulkan efek atau tidak. Kesimpulan hasil enelitian akan diperoleh dengan membandingkan proporsi subyek yang mengalami efek, antara kelompok yang mempunyai faktor resiko dengan yang tidak mempunyai resiko.
Sebagai modifikasi dari penelitian Cohort ini, dekenal :
1. Penelitian Cohort retrospektif
2. Penelitian Cohort eksperimental.
Contoh penelitian Cohort :
Penelitian resiko serangan jantung pada wanita pemakai pil kontrasepsi yang dilaksanakan secara prospektif ataupun retrospektif.
29. Penelitian Analisa sekuensial ( Sequential analysis )
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bertujuan untuk melakukan uji kemaknaan, yang penentuan jumlah subyeknya dilakukan pada saat penelitian tersebut dilaksanakan.
Biasanya pada satu penelitian, besar subyek sampel ditentukan terdahulu, untuk memperoleh kemaknaan yang diinginkan. Tetapi pada analisis sequensial ini sipeneliti sambil mengobservasi akan langsunh menganalisa data yang terkumpul, sampai satu saat diputuskan bahwa penelitian ini dihentikan saja karena telah mencapai tingkat kemaknaan yang berarti, ataupun karena tidak mencapai suatu tingkat kemaknaan yang terpecaya walaupun diteruskan.
Adakalanya metode Analisis Sekuensial ini hanya dikelompokkan sebagai salah satu metode sampling disamping cara sampling lainnya yaitu :
a) Fixed number sampling method, yang menggunakan sejumlah sampel yang ditentukan jumlahnya secara tetap.
b) Fixed time sampling method, yang menggunakan sejumlah sampel yang terkumpul dalam batas waktu yang ditentukan.
PENELITIAN DIBIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN.
Sesuai perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran dan kesehatan, maka ilmu ini dikelompokkan atas :
- Ilmu Dasar Kedoteran ( Biologi, fisika dan kimia kedokteran )
- Ilmu Kedoteran Dasar ( Fisiologi , Anatomi, Biokimia, Histologi )
- Ilmu Kedoteran Dasar Klinik ( Patologi, Patologi Klinik, Mikrobiologi, Parasitologi, Farmakologi )
- Ilmu Kedoteran Klinik baik Bedah maupun Non Bedah
- Ilmu Kedokteran Pencegahan, Kedokteran Sosial dan Kesehatan Masyarakat
Disampping kelompok ilmu diatasa, maka ilmu – ilmu lainnya juga akan menunjang eksistensi dan pengembangan ilmu kedokteran ini misalnya disiplin ilmu Ekonomi, Hukum , Sosial, ilmu – ilmu Natura , serta teknologi lainnya.
Mengacu pada pengelompokkan ini, maka penelitian dibidang kedokteran akan memiliki spektrum yang luas dan meliputi :
1. Penelitian ilmu dasar kedokteran
2. Penelitian ilmu kedokteran dasar
3. Penelitian Ilmu Kedoteran Dasar Klinik
4. Penelitian Ilmu Kedokteran Klinik
5. Penelitian Ilmu Kedokteran Sosial, Pencegahan dan Kesehatan Masyarakat
6. Penelitian Non – Biomedik Penunjang Pengembangan Ilmu Kedokteran
a) Penelitian Ilmu Dasar Kedokteran
Pada penelitian ilmu dasar kedokteran ini akan diperoleh peluang untuk melakukan penelitian dasar ( Basic Reseach ) yang mungkin tidak ada pada cabang ilmu kedokteran klinik dan kedokteran sosial, pencegahan dan kesehatan masyarakat.
Penelitian disini akan diwarnai banyak dengan penelitian laboratorik walaupun jenis – jenis penelitian lainnya masih tetap dapat didayagunakan secara bijak
b) Penelitian Ilmu kedokteran Dasar
Disini masih juga memiliki peluang melakukan penelitian dasar, tapi warna penelitian terapan mulai dominan.
Segala jenis penelitian dapat didayagunakan secara bijak disini
c) Penelitian Ilmu Kedokteran Dasar Klinik
Dalam kelompok ilmu ini , peluang bagi penelitian dasar masih tetap ada, sedangkan penelitian terapan sering mendominasi.
Segala jenis penelitian akan dapat digunakan disini
d) Penelitian Ilmu Kedokteran Klinik
Penelitian dalam kelompok ilmu ini pada umumnya merupakan penelitian terapan, yang secara khusus dikenal sebagai penelitian klinik dan mencakup :
a) Penelitian tentang aspek medik klinik penyakit
b) Penelitian tentang pola penanganan klinik penyakit
c) Penelitian tentang efek dan efek samping obat / pengobatan
d) Dsbnya
Penelitian klinik dapat berbentuk penelitian eksploratorik deskriptif ataupun eksplanatorik
e) Penelitian Ilmu Kedokteran Sosial , Pencegahan dan Ilmu Kesehata Masyarakat
Tipologi penelitian dalam kelompok cabang ilmu kedokteran ini , pada hakekatnya adalah tipologi penelitian sosial.
Dalam hal ini penelitian akan berbentuk :
1) Penelitian survai
2) Penelitian deskriptif dengan variasinya
3) Penelitian survei analitik dengan variasinya
4) Penelitian intervensi
Untuk kelompok cabang ilmu kedokteran / kesehatan ini, dipopulerkan istilah tipologi penelitiannya yaitu :Penelitian Epidemiologi, yang pada hakekatnya tetap mengandalkan jenis – jenis penelitian diatas tadi.
f). Penelitian Non – Biomedik Penunjang Pengembangan Ilmu Kedokteran
dan Kesehatan
Pada hakekatnya disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah Non – Kedokteran, tapi karena korelasinya ada atau bakal ada dengan bidang kedokteran, maka penelitian ini akan dapat melibatkan tenaga kedokteran dan penelitiannya.
Contoh penelitian ini antara lain :
a. Penelitian aplikatif sinar laser, gelombang ultrasound, magnetik resonance, positron emission dsbnya
b. Penelitian tentang Economic medicine
c. Penelitian tentang pendidikan kedokteran , dsbnya
Satu jenis penelitian yang spesifik dibidang kedokteran yaitu Penelitian Uji Klinik Obat .
Pada hakekatnya, Uji Klinik Obat adalah penelitian eksperimental yang dilengkapi dengan teknik penyamaran ( “ Blinding Technicque “) . teknik penyamaran ini diperlukan dalam Uji Klinik Obat , untuk menghindari dan meminimisasi pengaruh Efek Plasebo , sebagai salah satu variabel pencemar penting dalam mengobservasi efek obat terhadap manusia.
Uji Klinik Obat ( Clinical Trial Of Drug ) biasanya dilaksanakan dalam empat fase berikut :
I. Uji Klinik fase I : meneliti bioavailabilitas obat, metabolisme, dosis, efek dan efek samping pada relawan yang sehat.
II. Uji klinik Fase II : meneliti efektivitas awal dari obat terhadap relawan yang sakit, dalam jumlah terbatas (biasanya 100 – 200 orang) danbiasanya dengan memakai beberapa skedul dosis, untuk memperoleh gambaran efikasi pemakaian obat ini dalam pengobatan
III. Uji Klinik fase III : meneliti efektivitas penelitian lanjut dan luas terhadap efikasi obat dalam pengobatan penderita.
Pada fase ini dilakukan penelitian perbandingan dengan pengobatan standar yang ada, dan pada fase ini dilacak secara cermat eksistensi dari efek sampingnya.
IV. Uji klinik fase IV : merupakan penelitian terhadap obat-obat setelah pemasarannya (post marketting drug survailance), untuk melacak efek samping yang timbul pada pemakaian obat yang lama (long term side effect)